Garuda Targetkan Pendapatan Rp 5,5 Triliun dari Angkutan Kargo

17 Oktober 2018 14:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Indonesia. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Indonesia. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menargetkan pendapatan dari sektor angkutan kargo pada tahun ini mencapai Rp 5,5 triliun, atau naik 10 persen dibandingkan pendapatan di 2017 sebesar Rp 5 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia, Mohammad Iqbal, optimistis target pendapatan tersebut bisa tercapai. Menengok sepanjang 2018 pendapatan dari sektor angkutan kargo terus tumbuh.
“Terus tumbuh, angkanya saya lupa. Tapi year on year per September 2018 tumbuh 11 persen,” kata Iqbal saat ditemui di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (17/10).
Dia mengungkapkan, kebutuhan masyarakat akan angkutan kargo begitu tinggi. Bahkan di Garuda Indonesia, kata Iqbal, jumlah barang yang diangkut pesawat setiap harinya selalu melebihi kapasitas.
“Kebutuhan masyarakat sangat tinggi, overload hampir setiap hari. Jadi memang prospektif,” kata Iqbal.
Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, saat ini Garuda Indonesia tengah mendesain ulang 2 pesawat ATR dan 1 pesawat Boeing 737 yang sebelumnya untuk angkutan penumpang menjadi pesawat kargo.
ADVERTISEMENT
“Sebelumnya kami tidak punya pesawat khusus kargo. Karena kebutuhan meluber, daripada servis kami jadi jelek, makanya kami buat ini pesawat khusus kargo,” ucapnya.