Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Setelah sukses merancang dan melahirkan purwarupa pesawat N-250 Gatotkaca dan Krincing Wesi pada Agustus 1996, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dulu bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), di bawah besutan BJ Habibie pernah berencana melahirkan prototipe pesawat lebih maju.
ADVERTISEMENT
Habibie masuk ke pesawat jet. Ia mendesain pesawat penumpang komersial bermesin jet asli karya Indonesia, yakni N-2130 yang rencananya beroperasi mulai 2005 lalu. Pesawat N-2130 berpenumpang 130 orang ini dikonsep memiliki pasar serupa dengan pesawat Boeing seri 737-500 atau Airbus seri A320.
Dihimpun berbagai sumber, rencana BJ Habibie kala itu disebut-sebut membuat raksasa produsen pesawat dunia yaitu Boeing dan Airbus ketar-ketir.
"Dikembangkan pasca N-250. Mungkin kesalahan ini mengembangkan N-2130. Mulai masuk pasarnya Boeing. Mungkin waktu IMF masuk ke sini, pesan sponsor di sana tolong matikan," tutur Budi Santoso, eks Direktur Utama PTDI.
Karena langkah BJ Habibie itu, Budi memprediksi, seandainya waktu itu proyek pesawat jet N-2130 tidak dikembangkan, pesawat penumpang bermesin propeler yakni N-250, mungkin tidak akan mangkrak seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau ini (Boeing dan Airbus) terganggu pasarnya. Mulai gunakan politik mematikan. Mungkin kita kalau enggak bikin N-2130, N-250 bisa jadi (berhasil) karena itu (N-250) bukan pasarnya perusahaan besar. Bukan pasar Airbus dan Boeing," cetusnya.
Hari ini, proyek N-2130 hanya tinggal secarik kertas yang tak pernah terwujud barangnya. Di ruang pamer pesawat PTDI terdapat prototipe N-2130 yang belum selesai dikembangkan.
Presiden Soeharto menghentikan kucuran dana PTDI saat krisis ekonomi 1998. Hal itu dilakukan berdasarkan desakan International Monetary Fund (IMF) yang bertindak sebagai kreditor ke Indonesia.
Seandainya proyek N-2130 berjalan, maka maskapai penerbangan komersial di tanah air seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya, dan maskapai lainnya akan menggunakan pesawat N-2130
N-250, Pesawat Pertama Karya RI Rancangan Habibie
ADVERTISEMENT
Sebelum memunculkan ide pesawat jet, BJ Habibie melalui PTDI berhasil menciptakan pesawat penumpang berkapasitas 50 orang dengan nama N-250 Gatotkaca. Pesawat baling-baling tersebut sukses terbang perdana pada Agustus 1995. N-250 merupakan pesawat pertama karya Habibie dan insinyur pesawat tanah air.
Produksi prototipe pertama yakni N 250 PA-1 dengan versi Gatotkaca diluncurkan Agustus 1995, dan N-250 PA-2 diberi nama versi Krincing Wesi yang diluncurkan Agustus 1996.
Ternyata, BJ Habibie kala itu bersama PTDI akan merancang hingga empat varian N-250. Namun sayangnya, N-250 belum sampai memasuki fase sertifikasi dan produksi massal karena program itu harus dihentikan akibat hantaman badai krisis ekonomi 1998.