Harga Karet Alam Terjun Bebas, Petani Pilih Tebang dan Jual Kayunya

30 November 2018 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pohon karet (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon karet (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
ADVERTISEMENT
Sudah 6 tahun Ruhman, salah seorang petani karet alam di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menanam komoditas karet di tanah seluas 10 rante (4.000 meter persegi). Namun, tak pernah sekalipun Ruhman melihat terjadi kenaikan pada komoditas karet yang dia jual.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Ruhman justru merasakan harga karet selalu menurun. Hal ini, katanya, memaksa sejumlah petani karet di Sumatera Utara untuk menjual pohon karet mereka lalu menanam ubi untuk menyambung hidup.
"Banyak yang menebang lalu jual pohon karetnya. Harga pohon karetnya itu tergantung, kalau pokok kayunya masih bagus ya bisa sampai Rp 10 hingga Rp 40 juta. Uangnya digunakan untuk tanam ubi kayu," katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (30/11).
Ruhman mengaku, harga jual karet saat ini berada di kisaran Rp 6.000 hingga Rp 6.200 per kilogram. Dua bulan yang lalu, harga karet diakui Ruhman memang mencapai Rp 6.500 per kg, lalu merosot hingga ke angka Rp 6.000 per kg sekarang ini.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak pernah merasakan harga karet naik, selalu turun sejak saya menanam karet pertama kali, sekitar 6 tahun yang lalu. Prihatin para petani karet, saya masih bertahan karena sudah memang terlanjur tanam karet terus. Mau gimana lagi, rugi pun ditahankan," katanya lagi.
Ilustrasi pohon karet (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon karet (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Ruhman juga menyampaikan permintaannya kepada pemerintah agar memperhatikan agar memperhatikan nasib para petani karet. Sebab, para petani selama ini tidak pernah diuntungkan dengan harga yang selalu menurun.
"Sulit sekali kondisi ini. Lama-lama kami tidak akan menanam karet lagi," katanya.
Selain itu, ada juga Yuni salah seorang petani karet asal Kendal, Jawa Tengah. Dia mengakui harga karet memang selalu turun sejak 2012 lalu.
"Dulu, tahun 2012, harga karet di tingkat petani itu Rp 15.000 per kilogram. Lalu, semakin lama semakin turun terus dan saya enggak pernah lihat kenaikan, sampai sekarang harganya di Rp 6 ribuan. Bahkan untuk menyentuh Rp 10 ribu per kilogram itu enggak pernah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Yuni mengatakan, kebanyakan petani karet di wilayah Jawa Tengah saat ini justru lebih memilih menyimpah karet yang sudah mereka panen ketimbang menjualnya di harga murah.
"Banyak yang disimpan karetnya, lalu dijual saat harga karet sudah lumayan tinggi," tutupnya.