Harga Pangan Turun, BI Perkirakan Inflasi 0,12 Persen di Juli 2019

5 Juli 2019 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi selama Juli 2019 akan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sejumlah komoditas pangan juga mulai mengalami penurunan harga atau deflasi.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan, berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan bank sentral pada pekan pertama bulan ini, inflasi Juli 2019 mencapai 0,12 persen secara bulanan atau month to month (mtm) dan 3,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dari inflasi Juni 2019 yang sebesar 0,55 persen (mtm) dan 3,28 persen (yoy).
"Berdasarkan SPH di minggu pertama, kita perkirakan Juli ini inflasi turun relatif rendah, yaitu 0,12 persen (mtm) atau 3,12 persen (yoy)," ujar Perry usai Jumatan di Masjid BI, Jakarta, Jumat (5/7).
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: Abdul Latif/kumparan
Komoditas pangan yang mengalami deflasi antara lain daging ayam ras, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, sektor transportasi seperti tarif angkutan antarkota juga mengalami deflasi dari bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Banyak komoditas yang mengalami penurunan, baik yang terkait bahan makanan, seperti daging ayam ras kemudian bawang merah, bawang putih, yang bulan-bulan sebelumnya terjadi inflasi, bulan ini terjadi deflasi. Dan juga tarif angkutan antarkota juga terjadi deflasi 0,08 persen," jelasnya.
Secara keseluruhan hingga akhir tahun ini, BI memperkirakan inflasi akan di bawah 3,5 persen. Perry pun memastikan, pihaknya akan terus menjaga laju inflasi tetap stabil.
"Jadi ini inflasi kembali kepada polanya dan rendah, terkendali, dan mengonfirmasi perkiraan kami bahwa inflasi akhir tahun ini insyaallah akan lebih rendah dari titik tengah sasaran 3,5 persen," tambahnya.