Harga Tiket Mahal, Penjualan Koper di Jakarta Sepi

17 Mei 2019 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat koper dan tas yang dijual di Jalan Surabaya. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat koper dan tas yang dijual di Jalan Surabaya. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Mahalnya harga tiket pesawat ternyata tak hanya berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi di daerah. Kondisi tersebut juga telah berdampak pada penjualan koper. Misalnya di toko koper di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Kawasan jalan Surabaya memang kerap menjadi tempat perburuan koper dan tas dengan harga miring. Meskipun bekas, barang yang dijual di sini berasal dari merek ternama dengan harga yang jauh lebih murah dari harga aslinya.
Menjelang mudik lebaran, biasanya banyak orang yang mencari koper di kawasan tersebut. Sayangnya, lebaran tahun ini tidak begitu menggembirakan bagi para pedagang koper. Jualan sepi.
Salah satu pedagang koper di sini, Susanto mengatakan mahalnya tiket pesawat menjadi salah satu alasan sepinya penjualan koper di Jalan Surabaya. Belum lagi, maskapai memberlakukan bagasi berbayar.
Kondisi ini membuat para pembeli koper memilih ukuran yang lebih kecil. Padahal, biasanya para pemudik cari koper dengan diameter 30-an. Biasanya kalau ramai bisa 5-10 barang terjual, tapi sekarang berkisar 1-3 koper saja.
ADVERTISEMENT
"Koper gede sekarang kurang laku karena tiket pesawat, kargo (bagasi) juga mahal kan. Jadi cari koper yang enteng dan kecil. Itu terasa, ada saja (penumpang yang mengeluh seperti itu)," kata dia saat ditemui kumparan di depan tokonya, Jumat (17/5).
Penjualan koper dan tas di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Pedagang lain di sini, Alex, mengaku penjualan koper menjelang mudik terpantau masih sepi. Katanya, penjualan tak menentu, sehari bisa menjual 1-3 koper, kadang tidak sama sekali. Salah satu penyebabnya karena ada pemilu dan harga tiket pesawat yang mahal.
"Penjualan masih sepi, biasanya puncaknya itu 1 minggu sebelum Lebaran. Tapi sekarang sih sepi karena barengan pemilu, orang masih pada di daerah," tuturnya.
Padahal, biasanya orang daerah banyak, terutama para pejabat yang mampir ke sini untuk membeli koper atau tas terutama pejabatnya yang sedang bertandang ke Jakarta kerap berbelanja koper atau tas kerja di sini.
ADVERTISEMENT
Alex menjelaskan, pada musim mudik, biasanya koper yang dicari berukuran diameter 26-30. Adapun merek dan harganya beragam, yang paling murah berkisar Rp 300 ribu-Rp 500 ribu hingga yang mahal mencapai Rp 12 juta untuk mereka Louis Vuitton.
"Cuma kan di sini tawar-menawar sistemnya," ucapnya.