Hati-hati, Daging Celeng Biasa Dioplos ke Daging Sapi dan Olahan Bakso

23 Juli 2018 17:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging celeng selundupan yang akan dimusnahkan Badan Karantina Pertanian Kementan di Cilegon, Banten, Senin (23/7). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging celeng selundupan yang akan dimusnahkan Badan Karantina Pertanian Kementan di Cilegon, Banten, Senin (23/7). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Upaya penyelundupan daging babi hutan atau celeng masih belum berhenti. Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian terus memperketat pintu masuk antar pulau, terutama di Cilegon, Banten.
ADVERTISEMENT
Kepala Barantan Banun Harpini mengatakan di tahun 2014 sampai 2016 pihaknya berhasil menggagalkan lebih dari 50 ribu ton daging celeng ilegal dengan berbagai modus. Menurut dia, penyebab tingginya angka penyeludupan daging celeng karena harga daging sapi di pasaran masih mahal. Biasanya daging celeng dioplos dengan daging sapi.
"Bisa, salah satunya karena daging sapi lagi mahal. Kan itu biasanya modusnya dioplos dengan daging segar dan kita juga pernah temukan itu sekitar dua tahun yang lalu. Jadi campuran untuk daging supaya murah," kata Banun saat ditemui di Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Banten, Senin (23/7).
Dari temuan di lapangan, harga daging celeng ilegal biasanya dijual Rp 15 ribu per kg. Selisih harganya sangat jauh jika dibandingkan dengan harga daging sapi segar yang dijual di kisaran Rp 120 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
Daging celeng ilegal ditahan karantina Cirebon  (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging celeng ilegal ditahan karantina Cirebon (Foto: Kementan)
Selain dioplos ke daging sapi segar, daging celeng juga digunakan untuk bahan olahan bakso. Kasus ini pernah terungkap di salah satu pabrik daging yang ada di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
“Itu beda penangkapannya seperti yang daging celeng sekarang, kalau yang ini kan langsung kami cegat di Cilegon, Banten. Kalau kemarin itu kami benar-benar ikutin sampai ke pabriknya di Bekasi. Itu pabriknya melayani pembelian daging dari pedagang bakso yang butuh daging murah,” ucapnya.
Pernyataan yang sama diungkapkan Kepala Balai Karantina Kelas II Cilegon Raden Nurcahyo. Menurut Raden, kebanyakan kasus yang diungkap membuktikan bahwa daging celeng sering dioplos ke daging sapi segar. Masyarakat pun harus berhati-hati.
"Sehingga masyarakat kita juga masih tinggi permintaannya terhadap daging celeng ilegal ini. Sempat beberapa tahun lalu, kami menyita daging celeng ilegal itu dalam bentuk dioplos dengan daging sapi," beber Raden.
ADVERTISEMENT