Ide Donald Trump Pulihkan Citra Boeing 737 Max, Ditolak Manajemen

16 April 2019 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
zoom-in-whitePerbesar
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meminta The Boeing Company melakukan rebranding pesawat Boeing 737 Max untuk memulihkan citra, menyusul dua kecelakaan pesawat jenis itu. Tapi ide rebranding ini, ditolak oleh manajemen Boeing.
ADVERTISEMENT
Permintaan Trump agar Boeing melakukan rebranding, disampaikan melalui akun twitter pribadinya @realDonaldTrump.
"Apa yang saya tahu tentang branding? Mungkin tak ada! (Tapi bagaimanapun saya jadi Presiden!). Tapi kalau saya Boeing, saya akan benahi Boeing 737 MAX, menambahkan beberapa fitur keren yang baru dan me-rebranding pesawat dengan nama yang baru. Tidak ada produk telah menderita seperti ini. Tetapi sekali lagi, siapa peduli dengan apa yang saya tahu?" tulisnya.
Dua Boeing 737 Max jatuh hanya berselang lima bulan. Yakni milik maskapai Lion Air, jatuh di Teluk Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018. Kemudian menyusul milik Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019.
Menyusul dua kecelakaan tersebut, hampir semua negara di dunia menutup wilayah udara mereka dari jenis pesawat itu. Bahkan otoritas penerbangan sipil AS, memberlakukan larangan terbang terhadap Boeing 737 Max setidaknya hingga Agustus nanti.
ADVERTISEMENT
Sementara itu manajemen Boeing, menolak ide rebranding yang diusulkan Trump. Mereka mengaku melakukan banyak hal, untuk memulihkan citra Boeing 737 Max. Di antaranya dengan bertemu petinggi sejumlah maskapai, untuk mendapat dukungan publik begitu larangan terbang dicabut.
Donald Trump meninggalkan Singapura. Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Menanggapi pernyataan Donald Trump, Vice President Boeing untuk urusan komunikasi, Gordon Johndroe menyatakan, untuk memulihkan kepercayaan publik yang paling penting adalah meraih hati para pilot.
"Kepercayaan pilot terhadap pesawat akan membuat penumpang dan awak memiliki kepercayaan yang lebih besar pada pesawat," kata Gordon kepada Reuters.
Untuk itu Boeing fokus pada upaya perbaikan perangkat lunak yang diduga memicu jatuhnya pesawat. Sambil merampungkan pelatihan pilot terkait perangkat lunak itu, untuk mendapat approval dari otoritas penerbangan sipil AS.
ADVERTISEMENT
Boeing 737 MAX merupakan pesawat paling laris dari pabrikan yang berkantor pusat di Chicago itu. Jenis pesawat itu merupakan sumber utama laba dan pendapatan perusahaan. Sejauh ini Boeing 737 Max sudah mencatat pesanan sebanyak 5.000 unit. Perlu hingga 7 tahun untuk memenuhi pesanan pesawat sebanyak itu.