Impor 10 Ribu Ton, BUMD DKI Jakarta Mau Tanam Bawang Putih 300 Ton

6 Juli 2018 10:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani panen bawang putih di kawasan Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petani panen bawang putih di kawasan Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Food Station Tjipinang Jaya telah mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengimpor bawang putih sebanyak 10 ribu ton. SPI tersebut berlaku hingga akhir tahun 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 Tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) disebutkan bahwa setiap importir produk holtikultura diwajibkan menanam produk 5% dari total yang diajukan.
BUMD DKI Jakarta yang mengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) ini pun wajib menanam bawang putih sebanyak 5% dari jumlah yang diimpornya atau sekitar 500 ton.
Direktur Utama Food Station, Arief Prasetyo Adi, mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan lahan seluas 200 hektare (ha) untuk menanam bawang putih.
Namun untuk tahap awal, pihaknya baru dapat menanam bawang putih di lahan seluas 60 ha. Dengan asumsi produktivitas per hektare sebesar 5 ton, Arief memperkirakan Food Station bisa menghasilkan 300 ton bawang putih.
ADVERTISEMENT
"Kita coba buat planning minimal 1 hektare itu bisa memproduksi sekitar 5 ton, syukur kalau bisa lebih dari 5 ton," ucapnya kepada kumparan, Jumat (6/7).
Arief menambahkan, lahan yang digunakan Food Station untuk menanam bawang putih tersebar di beberapa daerah. Bibit bawang putih harus ditanam pada lahan dengan ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Di luar Jakarta, seperti Bogor, Cianjur, Temanggung. Ini lahan baru, kan harus ditanam di 800 m dari atas permukaan laut," ujarnya.
Untuk pembibitan bawang putih, Food Station akan bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Pihaknya juga mengkalkulasi dulu kebutuhan pupuk untuk pengembangan bawang putih tersebut.
"Namanya alam kita tidak bisa paksakan, kita coba sebaik mungkin pupuk. Jadi bibit berapa, kemudian pupuk-pupuk kandang berapa, itu semua kita kalkulasi karena Food Station bukan bidangnya nanam," pungkasnya.
ADVERTISEMENT