Investor China Akan Bangun Pabrik Baja di Kendal Senilai Rp 36 Triliun

25 Juli 2018 16:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar muat baja (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat baja (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan China, Hebei Bishi Industry Group (HBIS), akan membangun pabrik baja senilai USD 2,54 miliar di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dengan investasi yang setara Rp 36 triliun (Kurs Rp 14.500) tersebut, pabrik yang akan dibangun diklaim yang terbesar di Asia.
ADVERTISEMENT
Komitmen investasi dari HBIS yang merupakan BUMN asal China, ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Hebei Bishi Steel Group dan PT Seafer Kawasan Indsutri di Beidahe, Provinsi Hebei, Senin (23/7) lalu. Hadir dalam acara tersebut, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dan Bupati Kendal Mirna Annisa.
Mirna mengatakan, Seafer merupakan mitra lokal HBIS di Indonesia, yang telah menyediakan lahan seluas 700 hektare di Kecamatan Patebon. "Pabrik itu rencananya yang terbesar di Asia karena mampu menyerap 6.000 hingga 10.000 tenaga kerja," kata Mirna kepada Antara di Beijing, Rabu.
Untuk tahap pertama akan dibangun pabrik baja berkapasitas tiga juta ton, batu bara panas (coking coal) berkapasitas 2,4 juta ton, pembangkit listrik berkapasitas 270 MW, dan fasilitas pendukung dermaga dengan kapasitas 100 DWT.
Industri Baja (Foto: Reuters/Fabian Bimmer)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Baja (Foto: Reuters/Fabian Bimmer)
"Yang tahap kedua nanti akan dibangun infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan dan jalan sehingga kalau dijumlahkan secara keseluruhan nilai investasinya mencapai Rp 42 triliun," ujar Mirna.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Hebei Bishi Steel Group akan membangun pelabuhan tersendiri dan berbeda dengan pelabuhan yang akan dibangun oleh PT Pelindo bersama mitranya dari Singapura dan China di Kendal.
Menurut dia, pabrik baja tersebut ditargetkan beroperasi paling lambat pada 2020.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo mengatakan, masuknya investasi dari Hebei Bishi Steel Group itu, mendongkrak nilai investasi asing asal China di Jateng.
Konsep Pelabuhan Kendal (Foto: Pelindo)
zoom-in-whitePerbesar
Konsep Pelabuhan Kendal (Foto: Pelindo)
Sebelumnya investasi China di Jateng baru mencapai USD 85 juta atau satu persen dari seluruh investasi asing. China juga menduduki peringkat kedelapan negara yang melakukan investasi di Jateng. Di atas China adalah Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, dan Malaysia merupakan negara terbesar yang berinvestasi di Jateng.
ADVERTISEMENT
"Dengan masuknya Bishi ini, maka investasi China di Jateng kini sudah mencapai 15 persen," kata Prasetyo yang turut mendampingi Wagub Jateng dalam kunjungan kerja ke China itu.