Jaga Kompetisi Jadi Alasan E-commerce Tak Mau Umbar Data

14 Januari 2019 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (Indonesia E-Commerce Association/Idea) Ignatius Untung. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (Indonesia E-Commerce Association/Idea) Ignatius Untung. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) sejak awal Januari 2018 telah melakukan pengumpulan data yang mencakup nilai dan volume di sektor digital ekonomi alias e-commerce. Meski demikian, pengumpulan data tersebut diakui BPS tidak mudah.
ADVERTISEMENT
Sulitnya menghimpun data tersebut disebabkan pihak e-commerce juga tak sembarangan memberikan data. Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (Indonesia E-Commerce Association/Idea) Ignatius Untung mengatakan bagi e-commerce, kerahasiaan tadi jadi hal yang penting demi menjaga iklim kompetisi.
“Lebih karena gini, bisnis modelnya adalah untuk cari funding itu multi-sprint sekitar 8-12 bulan. Terus cari lagi, cari lagi. Nah ketika data ini bocor, investor bisa saja bilang 'oh jangan ke sini, tapi ke situ saja,' dengan begitu jadi jaga kompetisi,” ungkap Untung di Centennial Tower, Jakarta, Senin (14/1).
Menurut Untung, e-commerce cukup selektif memberikan data bukan karena takut terhadap pemerintah. Justru selama ini, Untung mengklaim bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap pemerintah.
Data-data tersebut disetor tidak hanya ke BPS, namun juga ke beberapa kementerian termasuk Bank Indonesia (BI).
com-Ilustrasi Belanja Online (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Belanja Online (Foto: Shutterstock)
“Mereka minta semua kami kasih. Yang membuat beberapa pemain mulai capek adalah pemerintah ini juga tidak satu pintu, semua minta. Pajak minta, BI minta, BPS minta, Kemendag minta, Kominfo minta, kami capek penuhi permintaan pemerintah saja, makanya kami bilang bisa tidak ke satu pintu saja, misalnya ke BPS saja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Untung mengatakan kini pihaknya sudah mulai menjajaki BPS agar data-data tersebut bisa diambil melalui satu pintu. Syaratnya, data tersebut tidak boleh tersebar luas.
“Kemarin saya sudah jajaki dengan Pak Kecuk, supaya nanti datanya machine to machine saja, jadi nanti datanya kesedot semua langsung. Itu sih pada dasarnya kami mau, asal jangan bocor saja,” tandasnya.