Jamkrindo Targetkan Jamin Debitur di 6 Perusahaan Fintech Tahun Ini

5 Maret 2019 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan tahunan Jamkrindo tahun 2018, di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paparan tahunan Jamkrindo tahun 2018, di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Memperluas pangsa pasar, Perum Jamkrindo sebagai lembaga penjaminan menargetkan kerja sama dengan 6 perusahaan finansial technology (fintech) tahun ini. Adapun keenam fintech itu, dua di antaranya telah meneken kerja sama yaitu Amartha dan Investree.
ADVERTISEMENT
“Makanya, kemarin kita dapat 2 fintech, tahun ini kita tambah 4 fintech kita ajak kerja sama sehingga sampai tahun depan (2019) ada 6 fintech,” kata Direktur Utama Perum Jamkrindo, Randi Anto, ketika ditemui di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Selasa (5/3).
Meski belum begitu signifikan terhadap volume penjaminan total, menurutnya kerja sama dengan dua fintech itu menjadi awal yang bagus bagi Jamkrindo untuk menangkap peluang bisnis lain.
“Fintech masih di penjaminan ratusan miliar rupiah. Baru kita mulai di akhir 2017. Jadi sebetulnya, kita masuk ke fintech itu baru satu tahun lebih sedikitlah,” ujar dia.
Dia memprediksi fintech bakal bisa berkembang pesat di Indonesia. Bekerja sama dengan dua perusahaan fintech saja, Jamkrindo telah menjamin tak kurang dari 54 ribu orang debitur.
Ilustrasi Fintech. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
“Kalau ditanya growth, pasti lebih dari 100 persen karena baru start kan. Itu secara persentase pasti tumbuhnya besar,” imbuh dia.
Ia menjelaskan skema penjaminan di fintech menggunakan sistem Conditional Automatic Coverage. Singkatnya, tiap kali fintech menyalurkan pinjaman, Jamkrindo langsung menjamin. Meski begitu Jamkrindo juga tak sembarang memberikan jaminan kepada fintech.
“Kita harus melakukan assasment terhadap si perusahaan itu. Fintech itu kita melakukan assasment, scoring, apakah nilainya masuk di ambang batas kita. Misal sistem scoringnya bagus, manajemennya berpengalaman, tertata bagus, monitoringnya bagus. Itu kita lakukan penilaian,” papar dia.
Adapun ketertarikan Jamkrindo untuk merambah bisnis menjamin fintech adalah karena potensi bisnis ini cukup besar di masa depan.
“Sampai dengan hari ini sangat kecil. Makanya kita kerja sama fintech, tapi kita juga tidak sembarangan. Enggak sampai 5 persen, kita masih bicara, maaf setinggi-tingginya itu 1, nol koma, masih bagus sekarang. Dan kita berharap masih terus berharap (kerja sama),” tandasnya.
ADVERTISEMENT