Jokowi Luncurkan Program Wisausaha bagi ASN dan Pensiunan di Bogor

16 Januari 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Hadiri Peluncuran Program Wirausaha ASN dan Pensiunan BUMN di Sentul. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Hadiri Peluncuran Program Wirausaha ASN dan Pensiunan BUMN di Sentul. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo pagi ini menghadiri acara peluncuran Program Wirausaha bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pensiunan. Acara digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Rabu (16/1), Jokowi hadir sekitar pukul 10.05 WIB mengenakan batik biru lengan panjang. Jokowi terlihat didampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PANRB Syafruddin, Dirut Taspen Iqbal Latanro, Menteri Koperasi dan UKM AA Puspayoga, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Jokowi kemudian langsung meninjau stand-stand UKM yang ada di lokasi acara. Salah satu stand yang dikunjungi menjual ikan beku kemasan.
"Ini salah satu mitra kami Pak. Mereka ASN dan ada juga di sini yang pensiunan," ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno saat memberikan penjelasan kepada Jokowi.
Jokowi Hadiri Peluncuran Program Wirausaha ASN dan Pensiunan BUMN di Sentul. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Hadiri Peluncuran Program Wirausaha ASN dan Pensiunan BUMN di Sentul. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Setelah itu, Jokowi langsung masuk ke dalam hall. Begitu masuk, seperti biasa Jokowi menyalami para peserta yang hadir. Para peserta pun antusias untuk berfoto, selfie dan salaman dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dirut Taspen Iqbal Latanro menjelaskan bahwa jumlah pensiunan ASN yang terlibat dalam program wirausaha masih sangat rendah. Sebagian besar pensiunan ASN justru belum tahu apa yang mereka lakukan setelah pensiun.
"Ini membuat para ASN dan pensiunan membuat usaha. 7 dari 10 pensiunan tetap harus bekerja. Sementara 93 persen calon pensiun belum punya bayangan tentang rencana masa depan," tekan dia.