Kemendag Minta Importir Percepat Impor Bawang Putih

25 April 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/4). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/4). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan meminta importir untuk segera mempercepat proses kedatangan bawang putih impor. Langkah ini dilakukan untuk menekan tingginya harga bawang putih di tingkat ecer.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah ingin mengutamakan stok-stok yang ada dulu dikeluarkan menunggu masuknya bawang putih impor. Itu kita sudah minta para importir tersebut agar mempercepatlah dari proses biasanya impornya, supaya awal Mei nanti bisa didistribusikan kepada pasar-pasar termasuk Jawa Timur, cuma berapa angkanya saya belum mengerti," ungkap Sekretaris Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Marthin, usai Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2019/1440 H di Ibis Style Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/4).
Adapun Kemendag telah mengeluarkan izin impor bawang putih sebanyak 100 ribu ton kepada 7 importir. Ketujuh importir tersebut antara lain PT Maju Makmur Jaya Kurnia, PT Bintang Alam Sukses, PT Semangat Tani Maju Bersama dan PT Satria Bima Nusantara.
Stok bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
"Kemendag akan terus berkomitmen dan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok (bapok) di pasar rakyat dan ritel modern menjelang Ramadhan dan Lebaran 2019," sebutnya.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengungkapkan untuk tahap awal menurunkan harga bawang putih di pasaran, Kemendag sudah rutin menggelar operasi pasar bersama 8 importir. Dia pun menargetkan harga bawang putih bisa turun di kisaran Rp 32 ribu hingga Rp 35 ribu per kg dari saat ini Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kg. Mengenai impor, prosesnya sedang berjalan.
"Itu sudah mulai berjalan tentu nanti akan menyusul sesuai prosedur importir-importir lainnya," sebutnya.