Kemendikbud Siapkan Rp 5,7 M Agar Siswa di Lombok Bisa Sekolah Lagi

30 Agustus 2018 12:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak Lombok Utara di tengah reruntuhan bangunan pasca-gempa. (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Lombok Utara di tengah reruntuhan bangunan pasca-gempa. (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi beruntun mulai akhir Juli 2018 lalu merusak 770 sekolah di 10 daerah, baik rusak berat, sedang, maupun ringan.
ADVERTISEMENT
Adapun 10 daerah yang terdampak gempa NTB tersebut yakni Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa, Mataram, Karang Asem, Sumbawa Barat, Dompu, dan Denpasar.
“Total ada 770 sekolah di 10 kabupaten/kota yang terdampak gempa di NTB,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad kepada kumparan, Kamis (30/8).
Relawan Compress menghibur anak-anak di Lombok Barat, Selasa (21/8/18). (Foto: Dok. compress)
zoom-in-whitePerbesar
Relawan Compress menghibur anak-anak di Lombok Barat, Selasa (21/8/18). (Foto: Dok. compress)
Selain merusak 770 sekolah, dia menyebut, gempa di NTB juga mengakibatkan 32 siswa meninggal dunia, 72 siswa luka-luka, 29 siswa rawat inap, 145 ribu siswa terganggu layanan pendidikannya, dan 40 ribu siswa lainnya mengungsi.
“Paling banyak proporsinya siswa SD 48 ribu siswa, kemudian siswa SMA 47 ribu siswa, lalu siswa SMK 37 ribu siswa,” paparnya.
Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, menurut Hamid, Kemendikbud telah menggelontorkan Rp 5,78 miliar dalam masa tanggap darurat. Bantuan itu dipakai untuk membeli buku bacaan, perlengkapan sekolah, hingga tenda darurat.
ADVERTISEMENT
“Bantuan ini kami berikan ke sekolah-sekolah terdampak, SD, SMP, SMA, SMK. Ini yang diberikan pada masa tanggap darurat, nanti ditambah lagi setelah masa tanggap darurat,” kata Hamid.