Kiat Hemat saat Tarif Ojek Online Makin Mahal

13 Februari 2019 7:43 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ojek Online. Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ojek Online. Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tarif ojek online (ojol) diwacanakan bakal mengalami kenaikan yang signifikan pada Maret 2019 nanti. Jika saat ini di kisaran Rp 2.000-an per km, bukan tidak mungkin tarif dinaikkan hingga Rp 3.500 per km.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tiap hari mengandalkan ojol dalam aktivitas, tentu mesti memutar otak agar anggaran transportasi tak jebol. Bagaimana caranya?
Perencana Keuangan dari Financia Consulting, Eko Indarto, mengatakan hal pertama yang perlu menjadi pertimbangan adalah urgensi dari ojol sebagai kebutuhan utama atau hanya sebagai pelengkap.
“Kalau utama harus pakai ojol ya mau enggak mau anggaran jadi lebih, tapi kalau sebetulnya masih bisa diakali dengan menggunakan transportasi umum ya ada baiknya effort untuk naik ojol seperlunya,” katanya kepada kumparan, Rabu (13/2).
Aksi Pengendara Ojek Online di depan Istana Negara Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Eko melanjutkan, perlu juga melakukan hitung-hitungan biaya yang dibutuhkan ketika naik ojol atau naik kendaraan pribadi.
“Kalau ternyata lebih efisien pakai motor sendiri, ya bisa jadi pilihan. Dengan pengeluaran yang tak jauh beda, dengan punya kendaraan sendiri juga punya aset motor malahan,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Namun jika dari banyak faktor menggunakan kendaraan pribadi tidak memungkinkan, kata dia, semisal ribet dan khawatir semakin macet maka ia menyarankan untuk menyiasati cara hemat ojek online.
“Mesti bersabar untuk tidak menggunakan ojol di peak hour atau jam-jam sibuk, jangan enggan memilih tempat penjemputan paling efisien yang menawarkan tarif lebih murah, manfaatkan promo, hingga download aplikasi tidak hanya satu untuk membandingkan,” tandasnya.