Kimia Farma Targetkan Laba Bersih Naik 28% di 2018, Jadi Rp 423 Miliar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Tahun lalu laba bersih tumbuh 28%, mudah-mudahan tahun ini masih di sekitar angka tersebut,” kata Direktur Utama KAEF Honesti Basyir di Hotel Borobudur, Senin (5/2).
Perusahaan juga menargetkan peningkatan pendapatan minimal 10% dari tahun lalu sebesar Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,76 triliun. Menurut Honesti, kontribusi terbesar kinerja tahun lalu masih berasal dari produk farmasi sebesar 65% dan di posisi kedua adalah kosmetik sekitar 10% hingga 15%.
“Secara kontribusi masih lebih besar farmasi. Tapi kosmetik pertumbuhannya lebih bagus yakni 30% dibandingkan farmasi sebesar 15%, ini yang kami garap serius,” lanjutnya.
Selain itu, KAEF juga menargetkan rencana ekspansi properti yang diklaim sudah menunjukkan hasil pada tahun ini. Saat ini, ia mengaku perusahaan tengah menata aset yang dimiliki dan memutuskan peruntukannya.
“Kami sedang memprioritaskan 200 aset yang masuk ke manajemen. Nah dari 200 aset ini kami kategorikan mana yang cocok untuk bisnis rumah sakit, kantor, atau warehouse,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perusahaan juga berencana mengembangkan properti mix-used dan sedang mencari investor. “Setelah evaluasi aset, nanti kami tawarkan untuk mencari investor. Pengennya tahun ini sudah ada yang jadilah, karena desainnya sudah selesai,” katanya.