Klaim Sarinah yang Berpengalaman Impor Beras Ketan

23 Maret 2018 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Beras Ketan. (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Beras Ketan. (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Sarinah (Persero) tahun ini akan mengimpor 50.000 ton beras ketan. BUMN yang bergerak di bidang ritel tersebut sudah memegang izin impor beras ketan dari Kementerian Perdagangan yang berlaku hingga Juni 2018.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah kuota yang diberikan Kemendag sebanyak 50.000 ton, Sarinah sudah mendatangkan 25.249 ton beras ketan di Februari 2018. Rinciannya adalah 7.750 ton beras ketan Thailand dengan nilai USD 5 juta. Sedangkan dari Vietnam adalah 17.499 ton beras ketan dengan nilai USD 9,2 juta.
Direktur Utama PT Sarinah Sugiarta Yasa mengungkapkan ini bukan kali pertama perusahaan mengimpor beras ketan. Sebelumnya, Sarinah pernah mengimpor beras ketan atas persetujuan langsung Kemendag.
"Sudah, dulu sudah pernah. Dari dulu sudah melakukan tapi ada kebijakan beberapa tahun tidak melakukan. Tapi kemudian diperintahkan melakukan, ya kita jalankan lagi. Diijinkan melakukan lagi ya," ujar Sugiarta kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (23/3).
Sarinah Thamrin (Foto: Facebook/Sarinah Thamrin)
zoom-in-whitePerbesar
Sarinah Thamrin (Foto: Facebook/Sarinah Thamrin)
Selain sebagai ritailer, Sarinah ternyata memiliki Angka Pengenal Importir Umum (API-U). API-U adalah syarat utama perusahaan bisa mendapatkan izin impor dari Kemendag. Maka, saat Sarinah mengajukan impor beras ketan sebanyak 50.000 ton, Kemendag segera memberikan.
ADVERTISEMENT
"Belum tahu (akan menambah impor beras ketan). Itu kan sesuai kebutuhan ya, itu kan kebutuhan pasar. Nanti semuanya permohonan dari pasar dari pelaku pasar. Kalau ada yang mengusulkan lagi ya kita coba usulkan, kalau tidak sudah cukup segitu,” tuturnya.
Dalam proses pendistribusian beras ketan tersebut, Sarinah menggandeng 5 perusahaan distributor, yaitu:
1. PT Golden Sinar Sakti sebanyak 10.000 ton, 2. PT Budi Andalan Agro sebanyak 10.000 ton, 3. PT Buana Agro Bisnis sebanyak 10.000 ton, 4. PT Sejati Makmur Semesta sebanyak 10.000 ton, 5. PT Jabar Indah Sejahtera sebanyak 10.000 ton.
"Mereka adalah partner Sarinah. Kami ada beberapa partner ya. Kalau waktu itu yang terdaftar sudah ada 8 namun kemudian hanya 5 yang menyanggupi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Meski bertindak sebagai importir, Sugiarta menegaskan pihaknya tidak menentukan harga eceran. Harga eceran ditentukan oleh distributor sebagai mitra utama bisnis Sarinah.
"Kami tidak mengatur itu, ya. Kami tidak mengatur harga eceran, ya. Itu masing-masing distributor sesuai daerah,” tutupnya.