Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Lion dan Garuda Pastikan Larangan Boeing 737 Max Tak Ganggu Perusahaan
13 Maret 2019 17:48 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
ADVERTISEMENT
Lion Air dan Garuda Indonesia memastikan larangan terbang sementara (temporary grounded) untuk pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tidak mengganggu operasional perusahaan. Sebab, mereka memiliki pesawat lain sebagai cadangan.
ADVERTISEMENT
Managing Director Lion Air, Daniel Putut, mengatakan kondisi itu didukung oleh penerbangan yang tidak terlalu ramai (low season). Jadi banyak pesawat jenis lain di kandang Lion Air yang bisa jadi cadangan.
"Secara operasional enggak banyak pengaruh ya. Lagi low season juga, ada 114 pesawat (di luar Boeing 737 Max 8) masih normal," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (13/3).
Menurut dia, Boeing 737 Max 8 yang dimiliki perusahaan, memang beroperasi di beberapa wilayah domestik. Sementara di luar negeri, sebagian besar terbang ke China dan Saudi.
Dia meminta penumpang tidak usah khawatir atas kejadian ini. Daniel memastikan untuk perjalanan China dan Saudi yang banyak melayani penerbangan umroh, tetap bisa berjalan.
"Operasional kita tetap lancar, penumpang enggak usah khawatir, khususnya yang ke China dan Arab Saudi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Lion Air sendiri saat ini tercatat memiliki 10 pesawat untuk jenis ini. Sementara Garuda Indonesia baru punya satu.
Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena menuturkan hal yang sama. Menurut dia, saat ini masih banyak pesawat di hanggar mereka yang bisa menjadi cadangan untuk satu Boeing 737 Max 8 milik perusahaan.
"Yang Max 8 ini biasanya pakai ke Hong Kong dan Singapura, ada untuk Surabaya juga. Saat ini kita punya 737 seri 800 untuk backup, ada pesawat 1 standby," jelas Wayan.