Lion dan Garuda Pastikan Larangan Boeing 737 Max Tak Ganggu Perusahaan

13 Maret 2019 17:48 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
zoom-in-whitePerbesar
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
ADVERTISEMENT
Lion Air dan Garuda Indonesia memastikan larangan terbang sementara (temporary grounded) untuk pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tidak mengganggu operasional perusahaan. Sebab, mereka memiliki pesawat lain sebagai cadangan.
ADVERTISEMENT
Managing Director Lion Air, Daniel Putut, mengatakan kondisi itu didukung oleh penerbangan yang tidak terlalu ramai (low season). Jadi banyak pesawat jenis lain di kandang Lion Air yang bisa jadi cadangan.
"Secara operasional enggak banyak pengaruh ya. Lagi low season juga, ada 114 pesawat (di luar Boeing 737 Max 8) masih normal," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (13/3).
Menurut dia, Boeing 737 Max 8 yang dimiliki perusahaan, memang beroperasi di beberapa wilayah domestik. Sementara di luar negeri, sebagian besar terbang ke China dan Saudi.
Dia meminta penumpang tidak usah khawatir atas kejadian ini. Daniel memastikan untuk perjalanan China dan Saudi yang banyak melayani penerbangan umroh, tetap bisa berjalan.
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737-Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3). Foto: FOTO/Muhammad Iqbal
"Operasional kita tetap lancar, penumpang enggak usah khawatir, khususnya yang ke China dan Arab Saudi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Lion Air sendiri saat ini tercatat memiliki 10 pesawat untuk jenis ini. Sementara Garuda Indonesia baru punya satu.
Direktur Teknik Garuda Indonesia I Wayan Susena menuturkan hal yang sama. Menurut dia, saat ini masih banyak pesawat di hanggar mereka yang bisa menjadi cadangan untuk satu Boeing 737 Max 8 milik perusahaan.
"Yang Max 8 ini biasanya pakai ke Hong Kong dan Singapura, ada untuk Surabaya juga. Saat ini kita punya 737 seri 800 untuk backup, ada pesawat 1 standby," jelas Wayan.