Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Luhut Ajak Bos Mars Chocolate Peduli Pelestarian Terumbu Karang
30 Oktober 2018 12:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam gelaran Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua, Bali, topik tentang terumbu karang menjadi salah satu yang terus dibicarakan dan didiskusikan. Pemerintah begitu fokus dalam mencari cara kongkrit untuk melindungi terumbu karang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya sempat melakukan pertemuan dengan Direktur Mars Inc, Frank Mars. Mars Inc merupakan salah satu perusahaan cokelat terbesar di dunia.
“Kemarin, saya berbicara dengan Frank Mars. Pemilik Mars Chocolate. Kami berbicara panjang lebar tentang tantangan pelestarian terumbu karang,” ungkap Luhut di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (30/10).
Dalam pertemuan tersebut Frank mengusulkan agar di kawasan resort yang mengandalkan pantai sebagai daya tarik utamanya, pemerintah bisa meminta hotel-hotel di wilayah itu untuk membersikan laut di hadapannya. Sehingga, selain pemerintah dan masyarakat, ada juga pihak ketiga seperti perusahaan atau perhotelan yang bisa turut ambil bagian dalam penyelamatan terumbu karang.
Sebab menurut Frank, hotel-hotel tersebut sejatinya tidak memiliki daya tarik jika tidak ada laut sebagai pemandangannya. Menurut Frank, biaya yang dibutuhkan untuk membenahi kerusakan per satu hektare terumbu karang adalah sekitar USD 100-200 ribu. Biaya tersebut dinilai tidak akan memberatkan hotel-hotel tersebut. Jika hal ini bisa diimplementasiman maka perbaikan terumbu karang bisa dilakukan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, dia telah berkomitmen bahwa Yayasan Mars akan memberikan pelatihan mengenai penanaman kembali terumbu karang bagi banyak negara kepulauan dan kepulauan. Dia dan saya akan mengangkat masalah ini dalam Pertemuan Tingkat Menteri di Manado nanti,” ujar Luhut.
Menurutnya ada banyak komitmen tentang cara menyelamatkan terumbu karang. Namun Luhut mengakui bahwa belum ada satu tindakan yang bisa dilakukan secara konkret.
“Kuncinya adalah bagaimana kita bisa cepat menerapkan ide ke dalam tindakan. Ada terlalu banyak ide dan banyak komitmen tentang cara menyelesaikan tantangan ini. Sayangnya belum ada keselarasan antara ide dengan tindakan,” ujarnya.
Luhut menyatakan sejatinya isu tentang terumbu karang sudah dimunculkan pada pertemuan IMF WB beberapa minggu lalu. dia menilai Indonesia telah menginisiasi adanya pembahasan mengenai asuransi terumbu karang.
ADVERTISEMENT
“Saya mengatakan kepada Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde untuk menyiapkan skema pembiayaan untuk perlindungan (insurance) terumbu karang. Saya katakan pada mereka pentingnya melindungi terumbu karang,” ujarnya.