Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Direktur Niaga Sriwijaya Air, Joseph Dajoe K. Tendean. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1563177914/jvv3wtnfawvuwjx2zvcl.jpg)
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan nasional, Sriwijaya Air harus bersiasat, untuk menghadapi persaingan setelah tiket maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) mengalami penurunan harga sebesar 50 persen dari Tarif Batas Atas (TBA) sejak Kamis (11/7).
ADVERTISEMENT
Ada dua maskapai yang turun harga dengan jumlah tertentu, yaitu Lion air dan Citilink. Waktu penurunannya yaitu khusus hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Pasca-penurunan tiket LCC itu, Direktur Niaga Sriwijaya Air, Joseph Tendean mengungkapkan, pihaknya belum terpengaruh adanya penurunan akibat pergeseran penumpang yang terjadi.
“Saat ini belum terasa. Karena pembukuan kita sudah lama,” ujarnya ketika ditemui di Hotel Morrisey, Jakarta, Senin (15/7).
Meski begitu, pihaknya tak menutup kemungkinan kebijakan penurunan harga tiket LCC itu bisa juga berpengaruh. Apalagi, saat harga tiket pesawat kian mahal maka penumpang tentu memilih alternatif lebih murah.
“Ke depannya mungkin pengaruh. Kemungkinan akan terpengaruh,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan penurunan harga itu untuk merespons kebutuhan masyarakat atas tiket pesawat yang terjangkau.
Sehingga imbasnya, kata dia, tiket pesawat LCC bisa kembali menjadi alternatif masyarakat untuk akses transportasi. Sebab, setelah harga tiket pesawat mahal permintaan pesawat melesu.
“Kita akan mulai efektif sejak hari kamis 11 juli 2018, karena penyesuaian sistem butuh 2-3 hari,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/7).
Lalu, bagaimana agar Sriwijaya tetap bisa bersaing saat pesawat LCC turunkan harga?
Di situasi adanya penurunan tarif LCC itu, manajemen Sriwijaya Air mengaku tengah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya, mengembangkan aplikasi digital untuk penawaran tiket pesawat kekinian.
ADVERTISEMENT
Untuk membidik milenial, dia menambahkan, aplikasi itu akan memberikan kemudahan teknologi berbasis virtual assistance yang siap 24 jam hingga menawarkan berbagai diskon menarik.
“Ini untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat milenial yang sangat identik dengan teknologi, kecepatan dan mobilitas para penumpang milenial,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya juga menekankan bakal menetapkan harga yang bersaing di pasar mediumnya. Utamanya, saat low season (sepi).
“Pada saat season kita agak turun ya kan, ya kita cari-cari cara gimana supaya pesawat kita bisa kita isi ya. Tetap ada strategi untuk nurunin harga ya untuk kita bisa mencapai target kita,” pungkasnya.