Membaiknya Kondisi Global Jadi Alasan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

21 April 2018 13:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Reuters/Iqro Rinaldi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Reuters/Iqro Rinaldi)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Firman Mochtar menyebutkan, keputusan yang diambil BI ini tentunya sudah berdasarkan pertimbangan. BI melihat kondisi perekonomian global masih kondusif.
"Keputusan ini berdasarkan pertimbangan, menurut bacaan kami kondisi ekonomi global dalam tren membaik, Amerika dalam perkembangan terakhir pertumbuhan ekonomi mereka tumbuh," kata Firman saat pelatihan wartawan dengan tema Kondisi Perekonomian Terkini dan Respon Kebijakan BI, di Lombok, NTB, Sabtu (21/4).
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Adek Berry)
Kemudian menurut Firman kondisi perekonomian nasional saat ini masih sangat kuat. BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Domestik baik, didukung investasi tumbuh dengan baik. Investasi dalam bentuk bangunan dan non bangunan baik. Bangunan tumbuh ditopang proyek infrastruktur. Dari sisi non-bangunan, dampak kondisi eksternal dampak lanjutan yang positif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Firman menambahkan, BI juga melakukan survei untuk kegiatan dunia usaha, di mana hasilnya menunjukkan jika kondisi dunia usaha nasional masih cukup baik. Hal tersebut membuktikan jika perekonomian nasional masih tetap solid.
"Ini bisa mendukung keseimbangan pertumbuhan tanpa memberikan tekanan terhadap stabilitas harga, baik inflasi juga harga. Bulan lalu, masih surplus sejalan dengan ekspor yang membaik," jelasnya.