Menengok Pembangunan PLTU Lontar 4 yang Rampung September 2019

29 Maret 2019 14:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) mencatat, progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten, berkapasitas 315 Mega Watt (MW) mencapai 87,09 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, menargetkan PLTU itu dapat beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada September 2019.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
"Kami inginnya PLTU Lontar Unit 4 ini dapat COD di September 2019," katanya saat ditemui di Kantor PLTU Lontar Unit 4, Tangerang, Jumat (29/3).
Dibangun sejak September 2017, PLTU Lontar Unit 4 ini dibangun oleh konsorsium Sumitomo Corporation, Black & Veatch International Company, dan Satyamitra Surya Perkasa.
Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
"Pembangunan PLTU Lontar Unit 4 ini kelanjutan dari PLTU Lontar Unit 1, 2, dan 3 yang beroperasi sebelumnya dengan kapasitas masing-masing 315 MW," jelas Haryanto.
Listrik PLTU Lontar 4 nantinya akan disalurkan melalui sistem jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI) PLN di Tangerang Baru dan GI Cikupa. Nantinya listrik dari PLTU diharapkan mendukung keandalan pasokan listrik ke Jakarta.
Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
"Pembangkit ini mendukung pasokan listri secara langsung melalui GI Cengkareng untuk masuk ke Jakarta, dan memperkuat pasokan Balaraja dan sekitarnya," bebernya.
Menurut Haryanto, pembangunan PLTU Lontar Unit 4 ini menelan biaya investasi sebesar Rp 1,43 triliun. Adapun pendanaannya berasal dari kas internal PLN dan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC).