Menhub Bakal Turunkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

6 Mei 2019 11:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah menggelar rapat koordinasi soal harga tiket pesawat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta. Seperti diketahui, harga tiket pesawat masih tinggi pada bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, dalam rapat tersebut salah satu yang dibahas adalah opsi penurunan tarif batas atas (TBA). Budi Karya menyatakan, pihaknya diberi waktu satu pekan untuk merealisasikan keputusan tersebut.
“Kita akan evaluasi (tarif) batas atas. Saya diberi waktu satu minggu akan menetapkan batas atas baru untuk penerbangan ekonomi. Insyaallah (tarif batas atas turun),” ungkap Budi di Gedung Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (6/5).
Penurunan TBA ini akan berlaku untuk kelas ekonomi di semua maskapai baik full service maupun low cost carrier (LCC). Budi menuturkan, penurunan TBA ini dilakukan sebab pemerintah mempertimbangkan daya beli masyarakat seperti yang tercantum pada Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penyesuaian TBA ini, Budi mengatakan kemungkinan besar tarif tiket pesawat bisa turun. Budi mencontohkan misalnya Kemenhub menetapkan TBA sebesar 85 persen maka maskapai full service hanya bisa menjual harga tiket maksimal sesuai TBA tersebut.
“Dan dalam persaingan biasanya penerbangan yang lain itu menetapkan lebih rendah dari itu. Jadi paling tidak ada satu penurunan dari situ,” ujarnya.
Meski nantinya pemerintah menurunkan TBA, namun Budi berharap besaran tersebut masih sesuai dengan hitungan bisnis maskapai penerbangan. Sehingga harga tiket pesawat nantinya bisa berada dalam posisi adil baik untuk konsumen maupun untuk maskapai.
“Tarif tertinggi sebelum ini Garuda itu paling-paling 60 persen sampai 70 persen dari TBA karena persaingan dengan yang lain. Kalau nanti saya turunkan itu 85 persen atau 90 persen itu tetap lebih tinggi daripada tarif yang diberlakukan Garuda sebelumnya,” tutupnya.
ADVERTISEMENT