Mentan: Rawa Adalah Kekayaan Besar Indonesia yang Belum Dimanfaatkan

17 Oktober 2018 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebun Jagung di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA), Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kebun Jagung di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA), Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) menekankan pentingnya pengembangan lahan rawa sebagai lahan pentanian produktif guna menjamin ketahanan pangan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat membuka Pekan Pertanian Lahan Rawa Nasional (PPRN) ke-II dan Launching Taman Sains Pertanian (TSP) di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Rabu (17/10).
ADVERTISEMENT
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Pangan Nasional (HPN) ke 38 tahun ini yang mengusung tema Pertanian Lahan Rawa Mendukung Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Optimalisasi lahan rawa bisa jadi jawaban ketersediaan pangan di masa depan, dimana laju pertumbuhan penduduk berkembang cepat, dan terjadinya penyusutan luas dan produktivitas lahan pertanian.
"Lahan rawa merupakan kekayaan besar Indonesia yang belum termanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, pemanfaatannya perlu dioptimalkan. Pemikiran atau konsep-konsep pertanian lahan rawa perlu diwujudkan dalam langkah nyata, dengan implementasi, dan kerja nyata," terang Amran.
Amran menyampaikan, bahwa di Indonesia terdapat sekitar 10 sampai 34 juta hektare lahan rawa, tersebar di 18 provinsi, atau 300 kabupaten atau kota. Dari jumlah itu, sekitar 9 juta hektare di antaranya cocok untuk pertanian namun masih dipandang sebelah mata. Ia menyebut besarnya potensi lahan rawa itu sebagai raksasa tidur yang harus dioptimalkan dengan pemanfaatan teknologi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman tinjau Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman tinjau Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengkomunikasikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahun dan teknologi hasil penelitian sumber daya lahan rawa. Sehingga lahan rawa bisa produktif," lanjut Amran dihadapan 1000 peserta yang mewakil petani, akademisi, peneliti, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, para pengambil keputusan, dan masyarakat umum lainnya itu.
ADVERTISEMENT
Taman Sain Pertanian (TSP) Lahan Rawa yang dilaunching hari ini adalah hamparan lahan percontohan. TSP lahan rawa dirancang agar dapat menunjukan berbagai inovasi dan teknologi unggul pertanian berbasis lahan rawa.
Terdapat inovasi teknologi penataan lahan, konservasi dan efisiensi pemanfaatan Air, ameliorasi dan pemupukan, komoditas adaptif lahan rawa, peternakan, konservasi plasma nutfah, pengelolaan limbah, dan alat mesin pertanian (Alsintan).
"Launching TSP Lahan Rawa hari ini menunjukan kesiapan Kementerian Pertanian khususnya Badan Litbang Pertanian dalam memberikan dukungan inovasi dan teknologi optimalisasi lahan rawa dan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di lahan rawa," jelas Amran.
Turut hadir dalam pembukaan PPLR ke II tersebut diantaranya Sekretaris Daerah, Bupati Barito Kuala Noormiliyani, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Muhammad Syakir, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, beserta para pejabat eselon 1 dan 2 lingkup Kementerian Pertanian dan pemerintahan setempat.
ADVERTISEMENT