Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT ) Jakarta fase I rute Lebak Bulus di Jakarta Selatan-Bundaran HI di Jakarta Pusat diresmikan hari ini, Minggu (24/3) di Bundaran HI oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Kehadiran MRT sepanjang 15,7 kilometer (km) memasuki babak baru wajah transportasi massal di Indonesia, khususnya Jakarta. Transportasi modern ini siap melayani warga dan mengurai kemacetan lalu lintas di DKI.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, MRT merupakan budaya transportasi baru di Indonesia. Untuk itu, ia meminta masyarakat tak ragu mencoba.
“Hari ini sebuah peradaban baru akan kita mulai dengan dioperasikannya MRT di DKI Jakarta Fase I. Siapa yang sudah nyoba MRT, tunjuk jari, siapa yang sudah nyoba? Yang belum, silahkan nyoba, mumpung masih gratis, karena nanti sebulan lagi bayar,” kata Jokowi.
kumparan sempat membuat polling tentang moda transportasi pendukung (feeder) MRT Jakarta. Mayoritas responden kumparan menyatakan, MetroMini hingga Kopaja sudah tak laik beroperasi di jalanan ibukota, apalagi menjadi angkutan feeder.
ADVERTISEMENT
Dari 262 responden, 87 persen menyatakan MetroMini Cs sudah tak laik beroperasi. Sisanya 9 persen mengaku masih laik dan persen mengaku tak tahu.
Di Jakarta telah terdapat moda feeder seperti Transjakarta, KRL Commuter Jabodetabek, hingga bus kota (MetroMini dan Kopaja). Bila Transjakarta dan KRL sudah memiliki standar layanan dan armada yang mumpuni, berbeda dengan MetroMini dan Kopaja.
Kedua moda transportasi bus kota di Jakarta tersebut masih jauh dari kata laik, baik dari armada maupun layanan.
kumparan, Selasa (19/3), menelusuri kondisi MetroMini jurusan Pasar Minggu hingga Blok M, dan mendapati bus masih rawan copet hingga pengemudi yang tak punya Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain itu, armada bus sudah sangat tua dan pengemudi yang ugal-ugalan.
ADVERTISEMENT
Karena moda feeder masih belum terkoneksi hingga permukiman, banyak warga di DKI yang bergantung pada angkutan online, taksi dan ojek. Padahal, taksi dan ojek online tidak murah. Alhasil, warga meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menambah angkutan feeder seperti bus umum lain operasi seperti MetroTrans.
"Perbanyak bus seperti ini dong, nyaman sih, mirip-mirip Transjakarta yang biasa emang, ada CCTV dan AC-nya, tapi lebih luas dan enggak terlalu berdesakan," kata Safira, penumpang Bus MetroTrans kepada kumparan di Jakarta, Selasa (19/3).