Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Suplai listrik untuk Moda Raya Transportasi (MRT ) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan siap beroperasi pada 27 Oktober 2019. Dengan demikian, MRT akan memiliki dua cadangan listrik, Pembangkit Gandul dan Senayan.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN , Haryanto WS, mengatakan PLTD Senayan itu berkapasitas 101 MegaWatt (MW). Adapun hingga saat ini penyelesaian proyek tersebut mencapai 95 persen.
"Kita targetkan PLTD Senayan ini selesai sebelum Hari Listrik Nasional 27 Oktober mendatang. Sekarang progressnya sudah 95 persen," ujar Haryanto di PLTD Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).
Dia melanjutkan, PLTD Senayan nantinya akan menjadi pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Sebab bahan bakar yang digunakan merupakan campuran biodiesel 20 persen (B20).
"Bahan bakarnya B20 semua, semuanya sudah B20," kata dia.
Haryanto pun memastikan, dengan adanya dua cadangan listrik, MRT akan tetap berjalan normal meskipun ada pemadaman listrik. Hal ini juga diperkuat dengan mesin-mesin yang rutin dilakukan pengecekan.
ADVERTISEMENT
"Kalau misalnya ada gangguan lagi, mati, ada backup satu Gandul itu, kalau Gandul itu mati lagi ada Senayan ini. Kalau 50 persen misalnya rusak mesinnya, ada 50 persennya lagi. Masih cukup untuk cover. Setiap bulan kita lakukan running test terus," jelasnya.
PLTD Senayan membutuhkan waktu konstruksi sekitar 15 bulan. Pembangkit ini dibangun di atas lahan seluas 27.000 meter persegi (m2) di daerah Senayan, Jakarta.
Tujuan pembangunan PLTD Senayan di antaranya adalah mesin diesel cepat beroperasi, tidak membutuhkan area yang luas, sistem compact dan mesin diesel akan lebih cepat sinkron dibanding mesin lainnya.