PLN Siap Beri Kompensasi ke MRT, Nilainya Masih Dihitung

8 Agustus 2019 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) siap memberikan kompensasi pada Moda Raya Terpadu (MRT) sebagai dampak dari mati listrik massal yang terjadi pada Minggu (4/8). Adapun akibat mati listrik tersebut, MRT Jakarta tak beroperasi sejak siang hingga malam hari.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS, mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama MRT masih melakukan penghitungan kompensasi akibat mati listrik padam tersebut. Adapun MRT merupakan pelanggan premium PLN, sehingga ada perlakukan khusus untuk pemberian kompensasinya.
"Ada beberapa perlakuan khusus bagi pelanggan-pelanggan tarif premium, kita punya kontrak tersendiri, sesuai service level agreement yang kita sepakati. Sifatnya adalah business to business dengan PLN dan masing-masing pelanggan premium tadi. MRT kebetulan sudah jadi pelanggan premium," ujar Haryanto di PLTD Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).
Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT PLN (Persero), PLN wajib memberikan pengurangan tagihan listrik kepada konsumen apabila realisasi tingkat mutu pelayanan tenaga listrik melebihi 10 persen di atas besaran tingkat mutu pelayanan tenaga listrik yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Adapun indikatornya adalah lama gangguan, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan perubahan daya tegangan rendah, kesalahan pembacaan kWh meter, waktu koreksi kesalahan rekening; dan/atau kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah.
Haryanto melanjutkan, pihaknya akan segera bertemu kembali dengan pihak MRT untuk memformulasikan penghitungan dan jumlah kompensasi yang akan dibayarkan PLN.
Gubernur DKI Jakarta saat memantau MRT Jakarta dari crisis center MRT Jakarta. Foto: Instagram @aniesbaswedan
"Sama Pak William (Dirut MRT) dan timnya serta tim kami akan segera memformulasikan. Masih dihitung. Jadi kita memang dengan pelanggan premium punya kontrak tersendiri dengan kami," katanya.
MRT merupakan pelanggan premium PLN, yang membayar listrik lebih tinggi dari beban yang seharusnya. PLN juga memberikan dua cadangan pembangkit listrik untuk MRT, yakni pembangkit Gandul dan Senayan.
"Nah, untuk yang Senayan ini PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), kami targetkan selesai sebelum hari listrik nasional itu tanggal 27 Oktober 2019," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Padamnya listrik di wilayah Jabodetabek menyebabkan lumpuhnya MRT pada Minggu (4/8) siang. Corporate Secretary MRT, Muhammad Kamaludin, mengatakan, pasokan listrik dari PLN mulai terhenti sejak pukul 11.50 WIB.
Muhammad mengatakan, ada 4 kereta MRT yang terhenti saat berada di jalur bawah tanah. Pihak MRT saat ini tengah mengevakuasi penumpang.
"Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi 4 kereta ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah dan saat ini dalam proses evakuasi. Pintu Platform Screen Door (PSD) dibuka secara manual untuk proses evakuasi," ujar Muhammad dalam keterangannya.