Perluas Pasar ke Arab Saudi, Kimia Farma Akuisisi Saham Dawaa

Shareholder agreement Kimia Farma. (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) memperluas jaringan ritel farmasinya ke Arab Saudi dengan mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa). Hal ini ditandai dengan pembentukan joint venture Kimia Farma-Dawaa dan penandatangan share holder agreement di Hotel Borobudur, Senin (5/2).

Akuisisi ini dilakukan melalui penyertaan modal atau investasi sebesar SAR 38 juta atau sekitar Rp 138 miliar dengan skema pemesanan saham baru (share subscription). Dengan aksi ini, maka Kimia Farma menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham 60%.

"Selain itu, perusahan joint venture ini juga menjadi entitas anak baru di Kimia Farma Group," kata Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir.

Menurut Honesti, ekspansi bisnis Kimia Farma ke luar negeri, khususnya di Arab Saudi, Timur Tengah, dan Afrika Utara merupakan strategi pengembangan bisnis dan pasar dalam meningkatkan benefit bagi stakeholder.

"Ekspansi bisnis ini juga sekaligus untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam melayani kebutuhan pelayanan kesehatan jemaah haji dan umrah Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Serta, melayani WNI yang bekerja di Arab Saudi," katanya.

Untuk menjalankan kegiatan perdagangan (wholesale) farmasi, komestik, alat medis, dan pengelolaan apotek (ritel), Dawaa juga didukung oleh jaringan apotek sebanyak 31 gerai, yang terdiri atas 10 gerai di Makkah dan 21 gerai di Jeddah. Selain itu, terdapat 2 pusat distribusi di Makkah dan Jeddah.

"Kimia Farma memilih Arab Saudi sebagai pintu masuk penetrasi pasar ke wilayah Timur Tengah, sebab prospek bisnis kesehatan di Arab Saudi cukup menjanjikan. Kami estimasikan nilai pasar farmasi sebesar USD 20 miliar di tahun 2020," jelasnya.