PGN - Pelindo III Kerja Sama Bangun Terminal LNG di Teluk Lamong

29 Maret 2019 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek pembangunan terminal LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur. Foto: Dok. PGN
zoom-in-whitePerbesar
Proyek pembangunan terminal LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur. Foto: Dok. PGN
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN melalui anak usaha PT PGN LNG Indonesia (PLI) bekerja sama dengan PT Pelindo III (Persero) membangun Terminal LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, mengatakan pembangunan Terminal LNG Jawa Timur itu ditargetkan akan beroperasi pada QIV 2019.
"Setelah proyek tersebut rampung, PLI selaku anak usaha PGN, siap mengoperasikan terminal itu untuk melayani memasok kebutuhan energi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sekitarnya," katanya melalui pernyataan tertulis, Jumat (29/3).
Dia menjelaskan, dalam proses pembangunan Terminal LNG dan seluruh fasilitasnya, PT Pelindo Energi Logistik beserta PLI menggarap pengerjaan. Kerjasama ini pun sejalan dengan optimalisasi sinergi antar perusahaan pelat merah.
Pada fase pertama, Terminal LNG Jawa Timur akan memiliki kapasitas regasifikasi sebesar 30 BBTUD. Kapasitas itu, menurut Gigih, nantinya akan dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan energi di Jawa Timur dan sekitarnya.
Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) milik PGN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (15/10). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain itu, Terminal LNG Jawa Timur pada pengembangannya juga diharapkan dapat menyediakan fasilitas pengisian LNG dengan moda LNG trucking yang memanfaatkan ISO tank, dengan kapasitas pengisian sekitar 10 BBTUD. Pengembangan fasilitas dengan moda LNG trucking tersebut, diharapkan dapat memberikan solusi energi dan membuka pasar-pasar ritel baru di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan juga Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, dengan moda LNG trucking, kerjasama ini juga akan mengusahakan pemanfaatan pasokan LNG untuk kapal-kapal yang berbahan bakar berbasis LNG (truck to ship LNG bunkering) di terminal-terminal milik Pelindo III.
Pemanfaatan itu membantu pemerintah memenuhi regulasi dari International Maritime Organization (IMO). Peraturan yang akan berlaku mulai 1 Januari 2020 itu, mengharuskan kapal untuk menurunkan kadar Sulphur dari fuel menjadi maksimum 0.5 persen (dari limit eksisting 3,5 persen) untuk kepentingan lingkungan.
Proyek pembangunan terminal LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur. Foto: Dok. PGN
Bagi PGN, nilai strategis pembangunan infrastruktur LNG di Teluk Lamong ini yaitu penguatan sistem distribusi dan regasifikasi LNG. Hal ini, tambahnya, kian mengokohkan layanan terintegrasi dari PGN.
Dengan tersedianya tambahan pasokan gas yang dimaksud, Gigih menyatakan, PGN dapat meningkatkan ketahanan dan keberlangsungan pasokan gas untuk sistem distribusi Jawa Timur. Sasarannya industri, ritel, dan kelistrikan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini pasokan gas untuk sistem distribusi Jawa Timur hanya mengandalkan sumur-sumur gas berdasarkan Kontrak Kerja Sama minyak dan gas bumi yang berada di sekitar Jawa Timur,” tutup Gigih.