Produksi Batu Bara RI 2018 Capai 557 Juta Ton, 79 Persennya Diekspor

11 Maret 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses dumping tambang batubara. Foto: Sigid Kurniawan/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Proses dumping tambang batubara. Foto: Sigid Kurniawan/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM mencatat jumlah realisasi produksi batu bara Indonesia sepanjang 2018 sebesar 557 juta ton. Angka ini naik 15 persen dari target produksi awal tahun lalu sebesar 485,31 juta ton.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dipaparkan Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) disebutkan produksi batu bara dari tahun ke tahun terus naik.
Pada 2014 produksinya mencapai 458 juta ton, tahun berikutnya atau 2015 sebesar 461 juta ton atau naik 3 juta ton. Pada 2016 jumlah produksinya turun menjadi 456 juta ton, di tahun 2017 produksi batu bara naik lagi menjadi 461 juta ton dan 2018 menjadi 557 juta ton.
"Produksi nasional terus meningkat dalam rangka kejar devisa, pemerintah berikan tambahan ekspor," kata dia di dalam Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/3).
Dari produksi 557 juta ton, sebanyak 442 juta ton atau 79 persennya diekspor. Sementara untuk penjualan domestik atau Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 115 juta ton.
Truk milik PT Andaro membawa muatan batu bara Foto: Antara Foto/Prasetyo Utomo
Angka realisasi DMO tahun lalu, kata Bambang, di bawah target 2018 sebesar 121 juta ton. Tapi, kata Bambang angka ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan batu bara dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"DMO secara kuantitas terpenuhi tapi tidak semua perusahaan penuhi. Walaupun realisasi DMO tahun 2018 itu 115 juta ton, lebih kecil dari target, namun kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri tahun 2018 telah terpenuhi," jelas dia.
Untuk realisasi DMO 115 juta ton, kata dia, banyak diserap oleh kelistrikan sebesar 91,14 juta ton atau 99 persen dari target 92 juta ton. Rinciannya, kata dia, PKP2B 51,4 juta ton, IUP BUMN 12,8 juta ton, IUP PMA 241 ribu ton, IUP Daerah 19,6 juta, dan IPP tersebar dan excess power 6,9 juta ton.
Sementara sisanya, untuk industri lain realisasinya 23,95 juta ton atau 83 persen dari target 29 juta ton. Industri lain yang dimaksud adalah untuk industri metalurgi 1,75 juta ton, semen, tekstil, pupuk, dan pulp sebanyak 22,18 juta ton, Terakhir, ada briket sebanyak 0,01 juta ton.
ADVERTISEMENT