PT SMI Siap Bantu Pendanaan Infrastruktur di Ibu Kota Baru

11 Oktober 2019 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI siap membantu pendanaan infrastruktur di ibu kota baru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama SMI, Edwin Syahruzad mengatakan, BUMN di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini sebenarnya telah menyalurkan pembiayaan ke pemerintah Penajem Paser sebesar Rp 346 miliar pada 2017 untuk membangun proyek rumah sakit dan jalan.
“Kita sebenarnya sudah membantu proyeknya Penajem Paser itu. Waktu itu kita enggak tahu dia akan jadi ibu kota. Kami berikan pembiayaan untuk pembangunan jalan dan rumah sakit, nilainya Rp 346 miliar. Itu di tahun 2017,” ujar Edwin saat Media Gathering di Pulau Bidadari, Kepuluan Seribu, Jumat (11/10).
Sementara untuk Kutai Kartanegara, Edwin bilang hingga saat ini pihaknya belum pernah menyalurkan pembiayaan ke kabupaten tersebut. Meski demikian, Edwin memastikan, SMI akan siap membantu jika kedua daerah di ibu kota baru itu kembali meminta bantuan pembiayaan.
ADVERTISEMENT
“Pasti ya kita akan terlibat, SMI akan terlibat. Saya pastikan karena memang kami adalah institusi yang sangat terdepan mendorong pembiayaan infrastruktur,” jelasnya.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad dalam Diskusi acara PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Kamis (10/10/2019). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Edwin menuturkan, bantuan pembiayaan yang diberikan SMI untuk infrastruktur daerah sebenarnya demi mengurangi ketergantungan APBD. Sehingga kualitas yang dihasilkan akan lebih baik dan waktu pengerjaannya bisa lebih cepat.
Khusus untuk di ibu kota baru, saat ini SMI akan terlebih dulu menjadi observer terkait pembangunan dasar, seperti air bersih, air minum, sistem transportasi perkotaan, persampahan, hingga perumahan.
“Kita sekarang masih memonitor perkembangannya di ibu kota baru, jadi observer istilahnya. Apa aja yang diperlukan, nanti kita telaah tentunya, dari perencanaan ini akan masuk ke tahap lanjutan, yang lebih detail, mendefinisikan proyek-proyek yang memang kewenangannya ada di kota,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun laba bersih SMI hingga kuartal III 2019 sebesar Rp 1,46 triliun. Angka ini tumbuh 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,25 triliun.
Laba bersih tersebut diraih dari total outstanding atau aset pembiayaan investasi sebesar Rp 58,5 triliun atau meningkat 38,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 42,2 triliun.
Liabilitas perseroan, yang terdiri dari obligasi dan pinjamam bank, mencapai Rp 36,5 triliun per September 2019. Angka ini meningkat 50,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24,2 triliun.
Sementara pendapatan usaha perseroan mencapai Rp 3,87 triliun per September 2019, naik 43,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 2,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) perseroan sebesar 0,6 persen sejak Januari-September 2019, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,09 persen.