Reaktivasi Jalur Kereta di Jateng Berpotensi Naikkan Ekonomi Daerah

2 Oktober 2018 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengawasi keberangkatan kereta api yang mengangkut gerbong berisi limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) di Stasiun Kalimas, Surabaya, Kamis (9/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengawasi keberangkatan kereta api yang mengangkut gerbong berisi limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) di Stasiun Kalimas, Surabaya, Kamis (9/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian saat ini tengah menyusun dokumen perencanaan teknis untuk reaktivasi jalur kereta api Purwokerto - Banyumas - Wonosobo.
ADVERTISEMENT
Jalur sepanjang 98 km tersebut nantinya dirasa akan mempermudah mobilisasi masyarakat Jawa Tengah. Pengamat Transportasi sekaligus Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengungkapkan dengan dibukanya kembali jalur kereta api rute tersebut akan turut berdampak pada peningkatan ekonomi daerah.
"Ada perubahan, potensinya itu yang jelas pariwisata (dataran tinggi ) Dieng. Enggak kekurangan potensi (pariwisata). (lalu) mobilisasi masyarakat ke Banyumas ke Purwokerto-Purbalingga mobilitas 24 jam (padat)," ucapnya kepada kumparan, Selasa (2/9).
Persiapan Natal dan tahun baru PT KAI DAOP 2 (Foto: Dok.Humas PT KAI)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Natal dan tahun baru PT KAI DAOP 2 (Foto: Dok.Humas PT KAI)
Mengacu pada catatanya, saat ini progress pembangunan jalur baru tersebut telah masuk dalam tahap DED (Detail Engineering Desain). Sementara untuk pembebasan trase telah selesai. Djoko menjelaskan tidak semua rel kereta api dari Purwokerto - Banyumas menggunakan rute lama yang telah mati.
ADVERTISEMENT
"Itu tidak seluruhnya menggunakan jalur lama. (Sekitar) 60 persen trase baru itu sudah disepakati dengan pemerintah daerah," lanjutnya.
Sebagai informasi selain jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo, Kemenhub saat ini juga mengkaji reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan, Padang-Pulau Aie, Ciranjang-Cipatat-Padalarang, Kedungjati-Tuntang, dan Jogja-Magelang.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) untuk mengaktifkan kembali empat jalur kereta. Keempat jalur tersebut adalah Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari.