Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
RI Kuasai 70% Pasar Sarang Burung Walet di China
2 Maret 2018 14:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dewan Pendiri Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia, Boedi Mranata, mengungkapkan Indonesia masih menguasai pasar sarang burung walet di China mengalahkan Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.
"Kalau dijumlah, kita menguasai 70% pasar legal China," kata Boedi saat ditemui di Hotel Novotel Mangga Dua Square, Jakarta, Jumat (2/3).
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini, menambahkan permintaan China pada sarang burung walet sangat tinggi. Bagi dia, ini adalah kesempatan bagus buat Indonesia untuk terus meningkatkan ekspornya ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Kami mendorong itu agar masuk karena China itu lagi baik pertumbuhan ekonomi lagi tinggi. Jadi pas ini kalau memang didorong untuk memperbesar segmentasi ekspor ke China," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut datanya, sepanjang 2017 lalu nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke China meningkat 175% dibandingkan tahun 2016. Nilainya mencapai USD 87,45 juta atau Rp 1,16 triliun (kurs Rp 13.300). Nilai ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pengekspor terbesar sarang burung walet ke China, mengalahkan Malaysia dan Thailand yang nilai ekspornya masing-masing sebesar USD 35 juta dan USD 3.398.
"Makanya kan kita dorong untuk dia (eksportir) memperbanyak ekspornya yang menggunakan standar biar bisa langsung diekspor," ucapnya.