Rock Melon Asal Australia Tercemar Bakteri Mematikan, RI Mulai Waspada

3 Maret 2018 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pedagang mensortir buah melon (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Badan Karantina Pertanian (Barantan) bergerak cepat menyikapi pemberitaan berita internasional terkait kematian warga di Australia setelah mengkonsumsi buah rock melon (cantaloupe). Seperti diketahui, rock melon Australia tercemar bakteri listeria dan menimbulkan kematian 3 orang warga.
ADVERTISEMENT
"Benar kasus ini terjadi. Kami sudah mendapat konfirmasi resmi pemerintah Australia", ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini, melalui pesan singkatnya kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (3/3).
Kejadian ini merupakan sinyal emergency bagi pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan antisipatif, meski sebenarnya belum ada importasi secara langsung ke Indonesia.
"Buah ini diekspor ke Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya. Kita perlu waspadai utamanya masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," sebutnya.
Ilustrasi melon (Foto: Pixabay)
Dengan dekatnya lokasi Malaysia dan Singapura maka masyarakat di Kepulauan Riau, Batam dan pesisir Sumatera sangat berisiko.
"Bukan tidak mungkin masyarakat di pesisir timur Sumatera berpeluang mengkonsumsinya, karena lalu lintas orang ke negeri seberang cukup intens," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Banun mengimbau untuk saat ini masyarakat waspada terhadap buah melon tersebut, dan menghindari kontak langsung atau konsumsi melon tersebut hingga adanya investigasi dan langkah pencegahan pemerintah Australia. Barantan juga akan memperketat pemeriksaan buah impor asal Australia, karena bukan tidak mungkin potensi penularan dari jenis buah lainnya.
"Kita punya pengalaman memusnahkan buah apel berbakteri listeria pada tahun 2016 asal Amerika. Maka kami akan periksa lebih jauh buah impor asal Australia," tegasnya.
Selain itu Banun mengimbau agar para traveller dari Australia, Malaysia, Singapura, UEA, Qatar, Jepang, Hong Kong, Oman dan Kuwait tidak membawa buah-buahan berisiko ini ke Indonesia. Pengawasan di bandara internasional juga akan ditingkatkan sehubungan dengan kasus ini. Barantan tidak ingin kecolongan mengingat ini menyangkut nyawa manusia dan keselamatan masyarakat konsumen.
ADVERTISEMENT
Barantan akan terus berkomunikasi dengan otoritas kompeten di Australia untuk menjamin tidak terjadinya penyebaran bakteri ini ke Tanah Air. Lebih lanjut Banun mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi buah lokal yang sudah pasti terjamin sehat dan aman.
"Masyarakat tidak perlu cemas, kita akan terus menjaga. Saya kira buah lokal tetap jadi pilihan terbaik bagi kita. Ada manggis, sirsak, mangga indramayu, jambu biji. Produksi lokal kaya nutrisi dan layak kita konsumsi," tutupnya.