Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak melemah terhadap rupiah. Pelemahan mata uang Paman Sam tersebut disinyalir akibat rencana bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya.
ADVERTISEMENT
Dolar AS terpantau merosot ke kisaran level Rp 14.000. Kemarin, dolar AS bahkan sempat di angka Rp 14.072. Hari ini, dolar AS sempat menyentuh level terendahnya di Rp 14.050. Sementara pada 23 Mei 2019, nilai 1 dolar AS tercatat di Bank Indonesia (BI) mencapai Rp 14.513.
Di hari yang sama, Kamis (11/7), pemerintah menerbitkan Saving Bond Ritel (SBR ) seri 007 dengan tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama sebesar 7,5 persen. SBR007 ini memiliki kupon berjenis mengambang dengan batasan tingkat kupon minimal (floating with floor).
Saat dolar AS melemah, ada baiknya investor melakukan posisi beli, untuk kemudian menjualnya saat dolar AS naik tinggi. Selanjutnya, SBR juga dinilai sebagai salah satu bentuk instrumen investasi yang juga menarik.
Lantas, instrumen investasi apa yang paling baik untuk diambil saat ini?
ADVERTISEMENT
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyampaikan, SBR merupakan instrumen investasi yang lebih aman dibandingkan dolar AS. Sebab dolar AS diprediksi masih akan melemah.
“Dolar AS masih memiliki risiko melemah seiring sinyal The Fed yang akan pangkas bunga di semester II 2019 ini,” jelasnya kepada kumparan, Jumat (12/7).
Meski demikian, menurut dia, SBR 007 juga tak bisa dibilang instrumen investasi yang paling baik. Hal itu dikarenakan tingkat kupon SBR007 berasal dari suku bunga acuan BI ditambah spread tetap 1,5 persen. Artinya, saat BI 7 Days Repo Rate turun, suku bunga SBR007 juga akan ikut turun.
“SBR juga rentan alami penurunan bunga karena BI sangat mungkin meniru langkah The Fed dengan pangkas bunga acuan. Tapi kalau memilih antara dolar dan SBR, tentu SBR karena lebih rendah risiko,” tegas Bhima.
Senada, Akademisi Universitas Gadjah Mada Junaidi menambahkan, investasi SBR007 lebih baik ketimbang investasi dolar AS. Sebab ketika nilai dolar AS terjun payung, otomatis investasi yang ditanamkan akan ikut merosot sesuai pelemahan dolar AS. Berbeda dengan SBR .
ADVERTISEMENT
“Kalau dolar AS nilai investasinya turun di bawah jumlah uang yang kita investasikan, kita masih ada risiko kerugian. Kalau SBR ini pemerintah menjamin pengembalian investasi sekaligus tingkat kuponnya,” tegas Junaidi.