Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sepak terjang pengusaha Indonesia di klub-klub bola dunia tak bisa dipandang sebelah mata. Suntikan modal pengusaha Indonesia mengalir ke divisi utama hingga divisi bawah di klub sepak bola dunia seperti Liga Inggris, Italia, Australia hingga Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, putra pengusaha nasional Sofjan Wanandi memutuskan membeli saham klub divisi II Liga Inggris. Kepemilikan itu menambah daftar ekspansi orang-orang Indonesia di klub sepak bola dunia. Berikut kumparan rangkum nama-nama pengusaha nasional yang menanamkan uangnya di klub sepak bola dunia.
1. Erick Thohir
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) yang juga pengusaha nasional, Erick Thohir dikenal memiliki saham di beberapa klub olahraga dalam dan luar negeri. Di luar negeri, Erick memiliki saham seperti di Inter Milan, DC United, hingga Oxford United.
Untuk Inter Milan dan DC United, Erick telah melepaskan kepemilikan saham mayoritasnya. Di Inter Milan, Erick bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo sempat menguasai saham hingga 70 persen. Kemudian Erick bersama rekannya Jason Levien pernah menjadi pemegang saham mayoritas 60 persen di DC United.
2. Yusuf Mansur
ADVERTISEMENT
3. Keluarga Bakrie
Keluarga Bakrie, Nirwan bakrie tercatat pernah memiliki 2 klub bola di luar negeri, yakni Brisbane Roar dari Australia dan Cercle Sportif (C.S) Vise dari Belgia.
Namun, Nirwan Bakrie telah melepas kepemilikan sahamnya di Vise sejak 2014 dan Brisbane Roar sejak 2015.
4. Keluarga Wanandi
Santini Group, perusahaan asal Indonesia, menanamkan investasinya di klub sepak bola divisi II Liga Inggris atau League One, Tranmere Rovers. Suntikan modal dilakukan dengan jalan membeli saham baru yang diterbitkan oleh Tranmere.
ADVERTISEMENT
Santini Group merupakan perusahaan milik pengusaha nasional yang juga mantan Ketua Apindo, Sofjan Wanandi. Perusahaan tersebut memiliki bisnis produk otomotif, properti, keuangan, infrastruktur, serta memiliki pabrik baterai/aki mobil di Australia. Kini, perusahaan tersebut dipegang oleh anak-anak Sofjan, yakni Wandi, Lukito, dan Paulus Wanandi.
Dikutip dari siaran pers Tranmere, Rabu (4/9), suntikan pendanaan tersebut akan dipakai untuk pengembangan bisnis Tranmere seperti pemasangan jaringan 3G di kampus dan wifi di stadium. Dana juga akan dipakai membayar utang jatuh tempo dan menaikkan anggaran operasional klub.