Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sinergi BUMN, Pindad Luncurkan Mesin Pengemas Anjungan Minyak Goreng
15 September 2018 11:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pindad (Persero) melaunching pengemas mesin (Filling Machine) Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o) yang dirancang untuk menjaga higienitas minyak goreng eceran serta mereduksi pemakaian kantong plastik juga meningkatkan margin pedagang eceran.
ADVERTISEMENT
Acara dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita , Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media (PISM) Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno serta puluhan perwakilan produsen minyak goreng di Indonesia.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menyatakan, AMH-o merupakan upaya pemenuhan kebutuhan mesin pengemas minyak goreng dengan kemasan sederhana untuk pasar nasional.
"Sinergi ini merupakan tonggak sejarah untuk bisa menghasilkan produk yang bisa membantu pemerintah bagaimana membuat anjungan minyak higienis dan banyak benefitnya terutama untuk masyarakat. Ini merupakan kerja sama yang baik,” ujar Abraham di Gedung Kresna, Kantor pusat Pindad Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/9).
Sistem kerja AMH-o adalah menyalurkan minyak goreng dalam jeriken ukuran 18 liter atau 25 liter sesuai dengan merek dagang produsen ke kantong kemasan dalam beberapa takaran mulai dari 250 ml, 500 ml sampai 1.000 ml, melalui filling oil system yang terdiri dari pompa, pipa fleksibel, katup solenoid dan flow meter.
ADVERTISEMENT
Abraham menyebut, AMH-o dibuat dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 9/MDAG/PER/2/2016 yang mewajibkan peredaran minyak goreng curah menggunakan kantong kemasan sederhana. Enggar mengapresiasi inisiasi Pindad tersebut.
“Saya terima kasih, telah menjawab kebutuhan masyarakat untuk masyarakat hidup sehat, di sini kelebihan dirut Pindad melihat ini sebagai tantangan sekaligus bisnis opportunity,” kata Enggar.
Lebih lanjut, Enggar mengimbau, ke depan dalam pengembangan mesin pengemas itu bisa menggaet perusahaan swasta untuk mau terlibat dan berkembang.
“Hari ini kami turut campur, tapi harus distributor swasta, maaf supaya tidak ada kecemburuan, mohon maaf sedikit memaksa supaya ada sinergi supaya kehadiran BUMN disambut dengan gembira,” pungkasnya.