Sistem Navigasi Bandara Baru Yogyakarta Sudah Disertifikasi Kemenhub

22 April 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembangunan Bandara Baru Yogyakarta. Foto: Dok. Angkasa Pura I
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan Bandara Baru Yogyakarta. Foto: Dok. Angkasa Pura I
ADVERTISEMENT
Bandara internasional baru di Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan beroperasi pada 29 April mendatang. Nantinya, seluruh penerbangan internasional menuju atau dari Yogyakarta akan dialihkan ke NYIA, dari sebelumnya di Bandara Adisutjipto.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah menyiapkan prosedur pengaturan lalu lintas penerbangan di ruang udara Yogyakarta dalam rangka mendukung beroperasinya NYIA.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan prosedur Performance Based Navigation (PBN), yakni prosedur pengaturan navigasi penerbangan dengan menggunakan teknologi berbasis satelit. Sehingga ketika Bandara NYIA beroperasi, Bandara Adisutjipto juga dipastikan akan tetap beroperasi secara baik.
“Ruang udara Yogyakarta ini cukup padat, pergerakan pesawat udara dalam satu hari bisa sekitar 280-300 pergerakan take-off dan landing, terdiri dari 170 regular flight dan sisanya training. Saat Bandara NYIA beroperasi, Bandara Adisutjipto tetap akan beroperasi untuk slot penerbangan militer dan training. Jadi cukup kompleks pengaturan ruang udaranya. Tetapi kami sudah siap sehingga penggunaan ruang udara Yogyakarta dapat dikelola dengan baik,” kata Novie kepada kumparan, Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
Novie menjelaskan, AirNav Indonesia akan memberikan layanan aerodrome control (ADC) untuk pesawat udara yang take-off dan landing di NYIA melalui menara pemandu lalu lintas penerbangan NYIA.
Proses pembangunan Bandara Baru Yogyakarta dari udara. Foto: Dok. Angkasa Pura I
Sedangkan untuk pesawat udara di ruang udara Yogyakarta dengan ketinggian 4.000-24.500 kaki akan dilayani oleh unit approach control (APP) yang bertempat di Bandara Adi Sutjipto yang telah dilengkapi dengan Radar Surveillance dengan coverage hingga radius 183 nautical miles.
“Tower ATC baru dengan peralatan navigasi penerbangan termasuk desk control, radio, AFTN dan VSAT sudah diuji coba dan siap beroperasi. Bahkan untuk fasilitas dan SOP/MOS (standard operation procedure/manual of standard) kami telah mendapatkan sertifikasi CASR (civil aviation safety regulation) 171 & 172 dari Kementerian Perhubungan. Untuk pelayanan informasi cuaca, BMKG siap mendukung kami dengan AWS (Automatic Weather Station),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, AirNav Indonesia juga telah menyiapkan personel layanan navigasi penerbangan untuk mendukung operasional layanan navigasi penerbangan di NYIA. Novie merinci, sebelas orang personel Air Traffic Controller (ATC), tiga orang personel Air Traffic Reporting Office (ARO), dan tiga orang personel teknik navigasi penerbangan secara bergantian akan menunjang operasional di Menara Pemandu Lalu Lintas NYIA.
“Personel yang akan memberikan layanan navigasi penerbangan di NYIA telah kami berikan pelatihan secara komprehensif mengenai segala hal yang menunjang operasional, termasuk prosedur PBN yang akan digunakan," kata dia.
"Kami akan menggunakan PBN untuk standard arrival procedure dan standard departure procedure. Penggunaan PBN akan membuat pengaturan lalu lintas penerbangan menjadi lebih presisi dan efisien. AirNav Indonesia siap mendukung operasional layanan navigasi penerbangan di NYIA,” tambahnya.
ADVERTISEMENT