Sri Mulyani Bakal Tambah Lagi Diskon Pajak Devisa Hasil Ekspor

3 Oktober 2018 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (04/09/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan menurunkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) terhadap bunga deposito dan tabungan, serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dari dana hasil ekspor (DHE) yang diparkir di perbankan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Kami akan memperbaiki, termasuk dengan BI, supaya DHE ini tinggal di Indonesia dan akan mendapatkan insentif dalam bentuk pengurangan PPh dari bunga yang diperolehnya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Rabu (3/10).
Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 26/PMK.010/2016, tertulis jika DHE disimpan dalam dolar AS di perbankan dalam negeri selama 1 bulan, maka Pajak Penghasilan (PPh) atas bunga deposito tersebut dikenakan 10 persen.
Bila lebih lama lagi, misalnya 3 bulan dan 6 bulan, pajak yang dikenakan masing-masing adalah 7,5 persen dan 2,5 persen. Sementara DHE ditaruh dalam perbankan dalam negeri di atas 6 bulan maka akan bebas PPh.
Sementara jika DHE disimpan dalam bentuk rupiah untuk jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan, PPh yang dikenakan masing masing 7,5 persen dan 5 persen. Jika 6 bulan atau lebih, maka PPh bunganya dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, nantinya pemerintah juga akan memperbaiki cara untuk mendapatkan insentif itu agar lebih fleksibel dan diketahui banyak pengusaha. Sebab sebelumnya para pengusaha mengaku tak semuanya mengetahui adanya insentif diskon pajak tersebut.
"Itu bisa sekarang dibuat lebih fleksibel, sekarang enggak harus atau banknya untuk mendapatkan klaim dari nsentif ini. Kami sedang finalkan," jelasnya.
Sri Mulyani mengatakan, tujuan dari penurunan tarif PPh atas bunga dari DHE itu agar para pelaku usaha mau menaruh DHE-nya di dalam negeri. Hal ini juga berguna untuk menambah pasokan dolar AS sehingga rupiah tetap stabil.
Dolar AS'angka keseimbangan barunya di level Rp 15.000 sejak kemarin. Berdasarkan data Reuters siang ini, dolar AS menyentuh Rp 15.065, sedikit menguat jika dibandingkan perdagangan kemarin yang mencapai Rp 15.075.
ADVERTISEMENT
"Kalau semua pihak, termasuk tadi pihak yang penting, yaitu eksportir melakukan konversi dalam negeri dari seluruh DHE untuk kebutuhan transaksi dalam negeri, ini juga akan sangat membantu keseimbangan pasokan dan demand terhadap dolar AS," ujarnya.