Survei: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Kemungkinan Turun di Akhir Tahun

22 April 2019 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banner Bank Indonesia Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Banner Bank Indonesia Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Rate di posisi 6 persen, pada Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung Kamis (24/4). Hal itu mengacu pada survei yang dilakukan Reuters terhadap 23 analis.
ADVERTISEMENT
Dari jajak pendapat itu, mereka berpandangan BI akan mempertahankan suku bunga acuan. BI rate telah naik 175 basis poin sejak 17 Mei 2018 hingga 15 November 2018, dari posisi semula 4,25 persen dan terus bertahan hingga kini di posisi 6 persen. Kenaikan BI rate saat itu dilakukan untuk menahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Meski sejumlah ekonom menyatakan penurunan suku bunga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun prospek penurunan suku bunga itu paling cepat diperkirakan baru akan bulan depan.
Melambatnya ekonomi global dan terhentinya pengetatan kebijakan Federal Reserve AS, telah memperbesar kemungkinan pemangkasan suku bunga di sebagian besar Asia.
Dikutip dari Reuters, BI telah mencatat bahwa rupiah yang stabil, didukung arus masuk modal yang kuat dan inflasi yang terjaga, mendukung pelonggaran kebijakan. Tapi pada sisi lain, defisit transaksi berjalan yang lebih sempit diperlukan sebelum penurunan suku bunga.
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Surplus perdagangan yang mengejutkan pada Februari dan Maret 2019, telah membuat beberapa ekonom mengantisipasi siklus pelonggaran. Enam dari tujuh analis dalam jajak pendapat, menilai prospek pemberlakuan suku bunga yang rendah terjadi pada akhir tahun nanti.
ADVERTISEMENT
Ekonom Bank of America Merrill Lynch, Mohamed Faiz Nagutha, mengharapkan BI untuk memulai siklus pelonggaran dan memangkas suku bunga acuan sebesar 75 bps selama Juni-Agustus 2019.
Sementara ekonom Citibank, Helmi Arman, memperkirakan penurunan suku bunga 25 bps baru akan dilakukan antara kuartal ketiga. Lalu pada kuartal keempat, ia mengharapkan pengurangan 50 bps lagi.
Sedangkan Antonius Permana dari Bank BNI, memperingatkan bahwa kesenjangan transaksi berjalan mungkin melebar lagi pada bulan April-Juni 2019, yang dapat menunda pemotongan suku bunga acuan BI.