Survei UI: Penumpang Ogah Beli Tiket Pesawat di Atas Rp 1,5 Juta

29 Mei 2019 10:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai Penerbangan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Penerbangan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah telah menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat hingga 16 persen bagi maskapai full service. Namun nyatanya, masyarakat hanya mau membeli tiket pesawat tujuan domestik seharga maksimal Rp 1,5 juta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang dilakukan BUMN Research Group (BRG), di bawah Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI), kesediaan masyarakat untuk membeli tiket pesawat berada pada kisaran Rp 1 - Rp 1,5 juta. Sedangkan harga tiket yang berlaku rata-rata di rentang Rp 1 - Rp 2,8 juta.
Survei tersebut mengambil sampel pada sembilan rute penerbangan tersibuk di Indonesia dalam empat bulan terakhir. Adapun total jumlah responden sebanyak 630 orang.
"Dari hasil kajian diketahui bahwa secara umum Affordability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) penumpang angkutan udara di Indonesia relatif serupa, berada di kisaran Rp 1 - 1,5 juta. Artinya kemampuan daya beli penumpang dengan perceived benefit cukup sejalan,” ujar Peneliti BRG LM FEB UI, Arza Prameswara dalam risetnya yang diterima kumparan, Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
Adanya gap antara kemampuan dan keinginan masyarakat dengan rentang harga tiket pesawat yang disediakan, mendorong fenomena beralihnya konsumen menggunakan maskapai asing dengan transit di luar negeri seperti Kuala Lumpur untuk menuju ke rute tujuan di dalam negeri.
Suasana di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
“Kondisi tersebut sesuai dengan 21 persen responden yang menyatakan kesediaan untuk memilih penerbangan transit internasional,” jelasnya.
Peneliti BRG LM FEB UI Yasmine Nasution menjelaskan, hal tersebut menjadi tantangan bagi target pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Apalagi harga tiket destinasi luar negeri dinilai tak berbeda jauh dengan domestik.
“Dari hasil kajian tim, diketahui bahwa rasio price per km untuk rute Jakarta-Denpasar bersaing ketat dengan Jakarta-Bangkok dan Jakarta-Kuala Lumpur,” terangnya.
Adapun rata-rata harga tiket pesawat Jakarta-Denpasar sebesar Rp 1,03 juta. Sementara Jakarta-Bangkok hanya Rp 906.806 dan Jakarta-Kuala Lumpur seharga Rp 1,18 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Managing Director LM FEB UI, Toto Pranoto menjelaskan, mahalnya tiket pesawat rute domestik perlu diantisipasi dengan cepat. Sebab, hal ini bisa menjadi celah bagi maskapai asing untuk melakukan penetrasi di pasar Indonesia.
Isu beralihnya penumpang ke maskapai asing terlihat pada rute Jakarta-Medan melalui transit Kuala Lumpur.
“Dari hasil survei, kesediaan penumpang untuk transit jika terbang dengan maskapai asing (rute Jakarta-Medan) cukup lama, antara 3-5 jam,” tambahnya.