Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Susi: Norwegia Banyak Bantu RI Perangi Illegal Fishing
21 Juni 2018 16:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka, dulunya Norwegia punya cerita kelam di sektor kelautan dan perikanan. Norwegia pernah mengalami krisis produksi perikanan di tahun 1990 karena over-fishing akibat maraknya praktik penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing). Baru kemudian, Norwegia secara konsisten membatasi kegiatan penangkapan ikan dan aktif memberantas praktik illegal fishing.
Keberhasilan memberantas praktik illegal fishing tentunya menjadi acuan negara lain untuk mengikutinya, tak terkecuali Indonesia. Norwegia pun tidak segan membantu Indonesia dalam memberantas praktik illegal fishing .Â
Di akhir pertemuan Panel Tingkat Tinggi (PTT) dengan tema Building a Sustainable Ocean Economy yang berlangsung di Oslo, Norwegia, Selasa (19/6), Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg secara khusus menemui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti . Pertemuan yang berlangsung intens selama 45 menit di Museum Maritim Norwegia tersebut membicarakan berbagai hal terutama menyangkut kepentingan Indonesia.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh delegasi Indonesia lainnya yaitu Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Illegal Fishing Mas Achmad Santosa, Kepala Badan Riset, SDM Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja, dan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia Todung Mulya Lubis.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan tersebut, Susi menyampaikan, Norwegia secara konsisten membantu Indonesia memerangi illegal fishing.
"Sebetulnya Norwegia banyak bantu kita perangi illegal fishing. Mereka juga banyak membatu kita terutama dalam edukasi perpajakan, vessel monitoring. Pokoknya mereka banyak bantu sekali (Indonesia perangi illegal fishing)," kata Susi usai pertemuan tersebut.
Di tempat yang sama, Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Illegal Fishing Mas Achmad Santosa menambahkan, pertemuan tersebut menegaskan adanya keinginan yang kuat dari kedua memerangi illegal fishing.
"Ibu menyampaikan terima kasih atas dukungan Norwegia terutama keahlian mereka men-tracking pergerakan kapal dan kita sangat dibantu, kemudian penegakkan hukum dan kerja sama ini terus berlanjut," timpal pria yang akrab disapa Ota tersebut.
ADVERTISEMENT
Ota menyebut, illegal fishing sudah menjadi perhatian dunia, tidak terkecuali bagi Indonesia dan Norwegia. Illegal fishing bukan hanya sekadar penangkapan ikan secara ilegal tetapi sudah menjadi kejahatan trans-nasional yang memicu tindak pidana penyelundupan, money laundry dan kejahatan lainnya yang terjadi di laut.
"Dan hal ini diiyakan oleh beliau (Erna Solberg)," sebutnya.
Indonesia sendiri sudah mengadopsi berbagai cara yang sudah dilakukan oleh Norwegia dalam memerangi illegal fishing, begitu pun sebaliknya. Kemudian kedua negara juga sepakat, dalam memerangi illegal fishing perlu dilakukan upaya multidor, artinya menggunakan berbagai aturan perundang-undangan yang ada untuk mempersempit gerak bagi para pelaku illegal fishing.
"Kita masih banyak program dengan Norwegia lainnya yang akan dijalankan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, pertemuan antara Susi dengan Erna Solberg juga menjadi kesempatan emas bagi Susi mengundang Erna untuk datang ke Bali dalam rangka the 5th Our Ocean Conference. Pertemuan OOC di Bali menjadi kesempatan emas untuk menindaklanjuti pertemuan PTT dengan tema Building a Sustainable Ocean Economy kali ini.