Suvenir Asian Games Laris Manis, Penjual Raih Jutaan Dalam Sehari

24 Agustus 2018 20:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di sekitar Istora Senayan jelang pembukaan Asian Games 2018 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di sekitar Istora Senayan jelang pembukaan Asian Games 2018 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menyemarakkan perhelatan Asian Games 2018, kurang afdol rasanya tanpa memiliki dan membawa pulang suvenirnya. Itulah yang jadi peluang tersendiri bagi para penjual suvenir yang menjajakan dagangannya di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Jumat (24/8).
ADVERTISEMENT
Memasuki kawasan pintu masuk lima hingga enam, pengunjung Asian Games disuguhi dengan aneka pernak-pernik bernuansa Asian Games 2018 yang dijajakan para pedagang souvenir.
“Mari, ada kipas, balon stik, bolpoin, tas dan lainnya. Dilihat dulu mari,” ujar Erni (23), salah seorang penjual souvenir ketika menawarkan kepada tiap pengunjung yang melintas.
Tak lama kemudian, dua tiga orang lantas melipir dan membeli kipas seharga Rp 14.900. “Biar enggak panas di dalam,” ujar salah seorang pembeli dengan tersenyum.
Ada pula satu keluarga dengan dua orang anak lantas membeli dua balon stick yang masing-masing seharga Rp 19.900. “Yang paling laris sih, tadi kipas, balok stick, sama anak-anak paling beli sepaket bolpoin gini yang harganya Rp 14.900, tadi untung juga trofi kebeli 2 yang harganya Rp 300 ribuan,” ucap Erni.
ADVERTISEMENT
Erni melanjutkan, jika ia mulai dari jam 14.00 wib hingga Rp 17.00 wib telah mengantongi uang lebih dari Rp 1,5 juta.
“Temanku tadi, bahkan ada yang udah Rp 2 juta karena ada yang borong, kalau aku tadi agak ribet dulu urus barang,” ungkapnya.
Penjual Souvenir Asian Games Raup Omzet Jutaan Rupiah, Jumat (24/8/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual Souvenir Asian Games Raup Omzet Jutaan Rupiah, Jumat (24/8/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Erni mengaku baru kali pertama menjual suvenir Asian Games di GBK ini. Pasalnya, ia terlebih dahulu perlu mendaftar ke perusahaan produsen suvenir, yaitu Familia.
“Kan harus daftar dulu ya ke tempat Familianya, Kebayoran Lama. Ini kebetulan aja diajak teman dan taunya dadakan, jadi ya udah berangkat jam 2 tadi,” terangnya.
Ia juga bercerita, jika para penjual suvenir seperti dirinya yang berjumlah sekitar 20 orang yang tersebar di kawasan GBK mendapat komisi sebesar 20-30 persen dari setiap item produk yang terjual.
ADVERTISEMENT
“Kita dapat 30 persen, ada juga yang dapat 20 persen barang tertentu tapi nanti ditambah Rp 50.000 gitu,” imbuh Erni tanpa menjelaskan lebih lanjut barang yang dimaksud.
Untuk pembayaran, sebetulnya menurut Erni pihak perusahaan menyediakan aplikasi khusus. Namun, hal itu tak dijalankan lantaran dianggap kurang praktis.
“Sebetulnya harusnya pakai aplikasi dari Familianya karena kan harganya ada imbuhan Rp 900-an, tapi ya sudah, karena ribet banyak yang langsung tunai aja akhirnya,” ujarnya.
Penjual Souvenir Asian Games Raup Omzet Jutaan Rupiah, Jumat (24/8/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual Souvenir Asian Games Raup Omzet Jutaan Rupiah, Jumat (24/8/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Kendati demikian, menurut Erni, informasi menjadi penjual suvenir yang berpeluang menghasilkan jutaan rupiah seperti yang ia lakukan belum banyak yang tahu.
“Masih sedikit sih, sekitaran 20-30 orang, itu pun enggak dari awal, informasinya kurang menyebar kayaknya,” akunya.
ADVERTISEMENT
Lagipula menurutnya, untuk bisa berjualan juga tidak bisa sembarangan.
“Perlu mendaftar dan mendapat izin dari pihak penyelenggara Asian Games dulu baru bisa jualan,” tutupnya.