Tak Mau Disalip Malaysia, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut
ADVERTISEMENT
Pemerintah kini tengah mempercepat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kereta cepat yang membentang 142 kilometer (km) itu dirancang melewati beberapa terowongan, salah satunya terowongan Walini di Bandung. Terowongan yang menembus bukit dan membentang sepanjang 608 meter ini telah selesai dibangun. Proyek kereta cepat dikerjakan oleh konsorsium BUMN Indonesia dan China.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan percepatan itu dilakukan agar tak tertinggal dengan Malaysia yang sudah teken kerja sama untuk pembangunan kereta cepat di Kuching. Bila sesuai rencana, proyek KCJB bisa menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
"Makanya kita harus kejar-kejaran, supaya kita bisa duluan jalan, sehingga kita bisa menempatkan Indonesia yang pertama di Southeast Asia dengan kereta cepat," kata Rini saat meninjau terowongan Walini, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5).
Dia menceritakan pengerjaan KCJB ini tak mudah. Termasuk terowongan Walini yang memiliki struktur batuan dan tanah keras. Tak hanya itu, alotnya pembebasan tanah juga menjadi kendala tersendiri.
Rini mengatakan alotnya pembebasan tanah tidak terlepas dari banyak pihak yang masih menyangsikan kegunaan kereta cepat . Ia bahkan harus turun tangan untuk pembebasan itu.
"Saya berterima kasih kepada Bu Arie (Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR). Kalau Bu Arie tidak mau berjalan bersama saya naik trail, keliling untuk membebaskan lahan, mungkin kita belum sampai di sini," ujar Rini.
ADVERTISEMENT
Setelah terowongan Walini, masih ada 12 terowongan yang ditargetkan rampung hingga akhir 2020. Rini memperkirakan KCJB bisa dioperasikan tahun 2021.
"Saya tekankan pula, kalau kita bisa menyelesaikan di akhir 2020, insyaallah ini menjadi kereta cepat pertama di Southeast Asia," tegasnya.