Temui Jokowi, Hyundai Jajaki Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia

25 Juli 2019 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengamati teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo di Seoul, (25/6). Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengamati teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo di Seoul, (25/6). Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
ADVERTISEMENT
Hyundai Groups melirik investasi mobil listrik di Indonesia. Hari ini, Kamis (26/7), delegasi Hyundai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tertutup tersebut berlangsung selama sekitar 40 menit.
ADVERTISEMENT
Adapun para delegasi Hyundai yang hadir yakni Executive Vice Chairman, Mr. CHUNG, Euisun, President, Mr. KONG, Young Woon, Executive Vice President, Mr. PARK, Hong-Jae, Senior Vice President, Mr. LEE, Youngtack, Interpreter, Ms. KIM, Jihyun.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan para petinggi Hyundai bertemu dengan Presiden Jokowi dalam rangka menjajaki pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Menurut Airlangga, Hyundai Groups saat ini tengah melakukan survei terkait dengan rencana pengembangan mobil listrik tersebut.
"Jadi investasi sedang dalam studi, mereka sedang melakukan survei kepada kawasan dan juga permintaan terkait fiskal insentif," kata Airlangga di lokasi.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bertemu dengan Delegasi Hyundai Motors Group di Istana Merdeka,Kamis (25/7). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Adapun pembahasan merujuk pada kendaraan elektrifikasi dengan berbagai jenis yang nantinya akan dikembangkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Di dalamnya termasuk electric vehicle, fuel cell vehicle, kemudian otonomous vehicle. Bahkan industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle," jelasnya.
Airlangga mengatakan rencana investasi Hyundai di pengembangan mobil listrik tersebut direspons positif Presiden Jokowi. Apalagi, rencana tersebut bisa meningkatkan perekonomian khususnya di bidang ekspor.
"Ya tentu pak presiden positif untuk menanggapi industri otomotif, karena ini salah satu yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke depan," jelasnya.
"Mereka (Hyundai) menargetkan salah satu skemanya adalah untuk ekspor sekitar 40 persen," tandasnya.