Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tentang Sarang Burung Walet RI yang Terkenal dan Laku di China
9 Februari 2018 8:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2017, ekspor sarang burung walet Indonesia ke China meningkat 175% dibandingkan tahun 2016. Nilainya tidak tanggung-tanggung yaitu mencapai USD 87,45 juta atau sekitar Rp 1,18 triliun (kurs Rp 13.600).
ADVERTISEMENT
Nilai ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pengekspor terbesar sarang burung walet ke China. Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dan Thailand yang ekspornya hanya sebesar USD 35 juta dan USD 3.398. Indonesia juga menguasai segmen pasar dunia sebesar 71%.
Tingginya angka ekspor sarang burung walet Indonesia ke China bikin produk ini sangat dikenal. Apalagi penduduk China sangat suka dengan sarang burung walet sejak ratusan tahun lalu dan Indonesia adalah pemasok utamanya.
"Jadi China sendiri sudah ratusan tahun mengkonsumsi sarang burung walet sebab mereka percaya kalau sarang burung walet itu ada khasiatnya," ungkap Pakar Walet Internasional dan Dewan Pendiri Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia Boedi Mranata kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (9/2).
ADVERTISEMENT
Boedi menambahkan penduduk China percaya mengkonsumsi sarang burung walet bisa bikin kulit awet muda. Sarang burung walet diyakini memiliki zat protein dan mineral yang cukup tinggi dan bisa membantu regenerasi serta pertumbuhan sel-sel tubuh dan meremajakan kulit.
"Kemudian dia mengandung zat sialic acid dan asam amino yang baik untuk pembentukan otak calon bayi pada ibu hamil. Lalu sarang burung walet ini bisa meningkatkan imun sistem kekebalan tubuh sehingga orang kalau flu bisa cepat sembuh," ujarnya.
Kepercayaan ini yang melekat pada penduduk China dengan produk sarang burung walet. Itulah mengapa permintaan sarang burung walet ke China terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Bahkan dikatakan Boedi, penduduk China percaya sarang burung walet merupakan makanan raja-raja dan bangsawan zaman kerajaan.
ADVERTISEMENT
"Iya sangat percaya dan kalau zaman dulu waktu yang makan sarang burung walet masih mahal dan dapatnya dari gua-gua di daerah nusantara ini. Jadi yang makan ya tentunya bukan rakyat biasa tapi raja dan bangsawan tapi sekarang semua bisa makan," jelasnya.