Tips Agar Ibu Rumah Tangga Aman Finansial

31 Maret 2019 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang ibu bermain dengan anaknya. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang ibu bermain dengan anaknya. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Penting bagi ibu rumah tangga (IRT) untuk memperhatikan keamanan finansial. Pasalnya, tak sedikit IRT yang berpenghasilan tidak teratur atau bahkan tak berpenghasilan karena bergantung pada pasangan.
ADVERTISEMENT
Tak elak, pengelolaan keuangan secara bijak pun menjadi kunci, utamanya saat hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Seperti, perceraian atau kematian.
Perencana keuangan yang juga pendiri Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan, IRT sebaiknya memang tetap memiliki penghasilan untuk kebutuhan finansialnya. Kecuali, sesuai kesepakatan dengan pasangan atau dalam kondisi tertentu.
“Kalau IRT kita perlu lihat, kalau masih muda dia IRT tidak bekerja, baru berumah tangga, baru punya anak, itu kan fokusnya pekerjaannya merawat anak itu butuh waktu dan tenaga yang tak sedikit kan, apalagi kalau di rumahnya tidak ada asisten rumah tangga, sehingga dia bisa menjalankan berbisnis dari rumah,” katanya kepada kumparan, Minggu (31/3).
Mike menambahkan, IRT yang memiliki penghasilan meski tak tetap atau sampingan itu, kemudian bisa menambah tabungan untuk membeli aset atau investasi.
ADVERTISEMENT
Jika pun IRT itu, kata dia, bergantung pada suami maka hal yang tak boleh diabaikan ialah ia mesti menyisihkan uang sesuai kesepakatan yang diperuntukkan untuk mengamankan finansialnya kelak. Singkatnya, mesti ada aset atas nama pribadi IRT.
“Misalnya beli emas buat simpanannya dia sendiri, boleh. Jadi ada yang atas nama dia, jadi mohon maaf kalau perkawinan ada risiko perceraian, kematian, harta yang dibagi anak-anak, tidak semua harta suami kan jatuh ke tangan dia gitu, dia tetap punya pegangan dia sendiri kalau terjadi apa-apa,” lanjutnya.
Di sisi lain, menurutnya pengamanan dalam bentuk perlindungan asuransi juga penting diperhatikan.
“Paling tidak, beli asuransi penyakit kritis, itu buat perlindungan sendiri jika amit-amit nanti terjadi sesuatu udah ke-cover,” tandasnya.
ADVERTISEMENT