news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Investasi Emas: Harga Naik, Jual atau Beli?

25 Juni 2019 8:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan ini, harga emas mengalami kenaikan yang signifikan. Tren tersebut masih terjadi hingga Senin (24/6). Mengutip situs perdagangan Logam Mulia Antam, harga emas untuk kepingan 1 gram pada awal pekan ini, naik Rp 3.500 menjadi Rp 702.500 per gram.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, harga emas pada akhir pekan lalu ada di angka Rp 699.000 per gram. Sedangkan untuk harga buyback pada hari ini naik Rp 3.000 menjadi Rp 631.000 per gram.
Saat kondisi emas naik seperti ini, lantas bagaimanakah sebaiknya? Apakah membeli atau menjual?
Head of Expertise Group Finance PPM Manajemen, Yanuar Andrianto mengatakan kenaikan harga yang terjadi pada harga emas janganlah serta merta direspons secara reaktif. Pasalnya, emas adalah lindung nilai jangka panjang.
Apalagi, kata dia, apabila seseorang itu memang tak sedang mendesak membutuhkan. Maka dari itu, ia menyarankan agar menahan dulu investasi emas mesti harga tengah naik.
"Iya jangka panjang orientasinya. Kadang-kadang orang ngikuti tren, padahal karakteristik asetnya kan jelas, dari sejarah emang lindung nilai terhadap inflasi," ujarnya kepada kumparan, Selasa (25/6).
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan dalam berinvestasi emas, memang dikatakan berguna untuk mengamankan aset dari inflasi. Di samping itu, emas juga bisa membantu agar seseorang tak mudah impulsif dalam pengeluaran. "Ini untuk nahan konsumsi," ujarnya.
Meski begitu, dalam hal investasi emas, ia juga berpesan agar memahami hal dasar yang bisa berpengaruh terhadap pergerakan harga emas. Mulai dari dinamika inflasi hingga suku bunga.
"Yang perlu dipahami, faktor ekonomi yang mempengaruhi harga emas itu sendiri. Biasanya ada faktor inflasi. Kecenderungan emang saving-nya rendah. Inflasi membaik, emas harganya biasanya melambat. Kalau ekstrem justru investasi mulai naik, emas itu melonjak. Suku bunga juga berpengaruh," tandasnya.