Tol Manado-Bitung Segmen II Masih Terkendala Pembebasan Lahan

13 Desember 2017 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. PUPR)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangunan jalan Tol Manado-Bitung diupayakan untuk dapat selesai sesuai target, yaitu pada kuartal II tahun 2019. Meski demikian, pembangunan pada segmen II masih ada kendala pembebasan lahan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) George Manurung mengakui pembangunan tol di salah satu wilayah paling utara Indonesia itu, bukan tanpa kendala. Karena hingga kini di segmen II sepanjang 25 kilometer, masih ada beberapa lokasi yang belum dibebaskan.
"Delapan lokasi yang masih bermasalah kita akan gunakan proses konsinyasi untuk mempercepat pembangunan struktur," katanya di Manado, Rabu (13/12).
George seperti dikutip dari Antara menjelaskan, pembebasan lahan di segmen II sudah mencapai 45% dan terus diupayakan hingga akhir tahun mencapai 90%. "Kita terus berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional maupun PPK lahan dalam menyelesaikan administrasi pembayaran ganti rugi," ujarnya.
Dia pun mengharapkan, di bulan Desember ini akan menjadi momentum tepat menyelesaikan masalah pembebasan lahan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita akan maksimalkan pembayaran ganti rugi di bulan Desember ini untuk menyelesaikan proses administrasinya," ujarnya.
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. PUPR)
Negosiasi harga ganti rugi, lanjut dia, tidak ada persoalan dan bila proses administrasinya sudah selesai akan ditindaklanjuti dengan pembayaran. “Prinsipnya manakala lahan sudah dibebaskan kita langsung masuk untuk pengerjaan. Targetnya pada tahun 2018 bisa dimaksimalkan."
George menjelaskan, pembangunan tol Manado-Bitung meningkatkan percepatan pengembangan wilayah Sulawesi Utara (Sulut) ke depan. Tol sepanjang 39,9 kilometer ini membentang dari Kota Manado, melintasi Kabupaten Minahasa dan berakhir di Kota Bitung.
Bila akses tol ini terbuka dan difungsikan maka akan mempercepat pengembangan kawasan, apalagi ruas jalan ini akan terhubung dengan kawasan pengembangan ekonomi Kota Bitung.