Transaksi Uang Elektronik Melesat Selama Puasa dan Lebaran

15 Juni 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pramuniaga mengisi saldo uang elektronik konsumen di sebuah toko waralaba, Jakarta, Kamis (2/8). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pramuniaga mengisi saldo uang elektronik konsumen di sebuah toko waralaba, Jakarta, Kamis (2/8). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Transaksi uang elektronik di perbankan melesat selama momen Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Ini juga dirasakan oleh salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, volume transaksi Flazz meningkat 53 persen selama bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Menurutnya, transaksi Flazz di jalan tol meningkat tajam karena banyaknya pemudik yang menggunakan mobil pribadi ke kampung halaman.
"Selama libur Lebaran transaksi harian BCA mencapai tertinggi Rp 32 juta, meningkat 25 persen dari tahun lalu yang hanya Rp 27 juta. Dari transaksi itu yang paling menonjol peningkatannya dari kartu Flazz, naik sekitar 53 persen." ujar Jahja kepada kumparan, Sabtu (15/6).
Sementara itu, volume transaksi uang elektronik TapCash milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga meningkat sekitar 30 persen menjadi rata-rata 132.060 transaksi per hari selama masa puasa dan Lebaran tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Sementara rata-rata volume transaksi kartu TapCash saat kondisi normal sekitar 101.000 per hari," kata Vice President E-Channel BNI, Fajar Kusuma Nugraha.
Pengendara membayar menggunakan uang elektronik Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Adapun hingga akhir tahun ini, BNI menargetkan penjualan kartu TapCash bisa mencapai 8 juta. Volume transaksi juga ditargetkan mencapai 82 juta transaksi atau meningkat 164 persen dari 2018.
"Kita juga memperluas TapCash melalui EDC di merchant, parkiran baik operator swasta maupun non-swasta, Agen46 dalam mendukung cashless society di Bisnis UMKM, Wahana Entertainment dan tempat akseptansi lainnya," katanya.
Sedangkan volume transaksi uang elektronik e-Money milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan sekitar 7-10 persen selama puasa dan Lebaran 2019 dibandingkan tahun lalu.
"Peningkatannya sekitar 7-10 persen untuk e-Money momen Ramadhan dan Lebaran ini," kata SEVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi.
ADVERTISEMENT
Untuk terus meningkatkan transaksi e-Money, Bank Mandiri akan terus memperluas akseptansi transaksi di jalur pariwisata dan pendidikan, serta meningkatkan penjualan kartu e-Money melaui penjualan di beberapa ritel dan toko online.
Hingga akhir tahun ini, Bank Mandiri menargetkan volume transaksi e-Money bisa mencapai Rp 14-15 triliun.